Suara.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang mendorong perluasan program eco-pesantren sebagai upaya membangun budaya peduli lingkungan dari lembaga pendidikan berbasis keagamaan.
Program ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mewujudkan Lumajang yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.
“Melalui program eco-pesantren, kami menargetkan agar lebih banyak pesantren dan sekolah turut menerapkan pola hidup ramah lingkungan sejalan dengan visi mewujudkan Lumajang yang bersih, hijau, dan berkelanjutan,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Lumajang, seperti dikutip dari ANTARA.
Langkah konkret diwujudkan melalui pemberian bantuan bibit Pohon Pule dan tempat sampah terpilah kepada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Bahrusysyifa.
Bantuan ini menjadi kelanjutan dari pelatihan pengelolaan sampah dan program penghijauan yang sebelumnya telah dijalankan.
“PPTQ Bahrusysyifa menunjukkan inisiatif yang baik dalam mengadopsi prinsip-prinsip lingkungan. Harapannya bisa menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk mulai menerapkan langkah serupa,” lanjut Gunawan.
Menanam Nilai Peduli Lingkungan Lewat Santri
DLH Lumajang memilih Pohon Pule bukan tanpa alasan. Pohon ini dikenal memiliki fungsi ekologis yang kuat, seperti menyerap polusi udara dan menciptakan suasana sejuk. Sementara itu, tempat sampah terpilah diberikan untuk mendorong kebiasaan memilah dan mengelola sampah dari sumbernya.
“Kami tegaskan bahwa program itu bukan semata kegiatan simbolis, melainkan bagian dari upaya membangun budaya peduli lingkungan di lingkungan pendidikan,” tegasnya.
Menurut DLH, pesantren memiliki posisi strategis dalam pembentukan karakter dan nilai. Dengan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini, pesantren dapat melahirkan generasi santri yang membawa nilai-nilai keberlanjutan ke masyarakat luas.
Baca Juga: PNM Wujudkan Komitmen Peduli Lingkungan, Raih Penghargaan Gold di TJSL & CSR Awards 2025
“Santri adalah agen perubahan. Apabila peduli lingkungan ditanamkan sejak dini, maka itu akan menyebar ke masyarakat dan menjadi gaya hidup yang baik,” ujar Gunawan.
Pihak PPTQ Bahrusysyifa menyambut baik dukungan tersebut dan menilai kolaborasi dengan DLH penting untuk memperkuat peran lembaga pendidikan dalam menjaga lingkungan.
Mereka berharap program seperti ini tidak berhenti di satu titik, tapi dapat diperluas ke pesantren dan sekolah lain, sehingga terbentuk gerakan kolektif berbasis komunitas pendidikan untuk menjaga kelestarian alam.
Dengan menggabungkan nilai keagamaan dan kesadaran ekologis, eco-pesantren menjadi pendekatan yang relevan dan kontekstual untuk membangun masa depan yang lebih hijau, dimulai dari ruang belajar para santri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Rahasia Traveler Pro: Mengapa Swiss Army Knife Wajib Dibawa dalam Perjalanan!
-
5 Serum Wardah Terbaik untuk Atasi Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah Merata
-
Jadi Gubernur Papua, Ini Profil Lengkap Mathius Fakhiri yang Perdana Menjajaki Dunia Politik
-
5 Moisturizer untuk Mengecilkan Pori-pori, Harga Murah Mulai Rp40 Ribuan
-
Kini Diangkat Jadi Wamendagri, Apa Hoegeng Awards yang Pernah Disabet Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus?
-
Nadif Zahiruddin Kerja Apa? Diduga Gandengan Baru Azizah Salsha
-
Revolusi di Era Digital, Ketika Belanja Bahan Dapur Semudah Scroll di Ponsel
-
Bukan Kaleng-Kaleng! Intip Spesifikasi Jam Rolex Selvi Ananda yang Harganya Capai Rp750 Juta!
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
-
Menuju Kecantikan Sempurna: 5 Tren Perawatan Kulit yang Mendominasi 2025