Suara.com - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) global, Indonesia masih tertinggal dalam hal produksi teknologi.
Meski antusiasme terhadap AI tinggi, sebagian besar masyarakat Indonesia masih berperan sebagai pengguna, bukan pencipta. Potensi anak muda yang mulai membuat aplikasi, karya seni digital, hingga eksperimen video AI-generated pun sering tak mendapat ruang berkembang yang layak.
Minimnya ekosistem, keterbatasan akses pembelajaran, hingga kurangnya dukungan terhadap inovasi menjadi hambatan utama.
Jika situasi ini dibiarkan, Indonesia akan terus tertinggal dan hanya menjadi pasar konsumsi bagi negara-negara produsen teknologi maju.
Melihat urgensi tersebut, AI Lab meluncurkan program 1001 Pioneer AI, sebuah gerakan nasional yang bertujuan mencetak 1.001 pembuat karya dan solusi AI dari seluruh Indonesia.
Program ini terbuka untuk siapa saja: dari pelajar, developer, kreator konten, hingga seniman digital. Tak perlu gelar tinggi, cukup ide, semangat belajar, dan kemauan berkembang.
"Kalau Indonesia mau jadi pemain besar di era AI, kita harus mulai dari manusianya. 1001 Pioneer AI adalah komitmen kami untuk menemukan dan mengangkat para pembuat perubahan ini," ujar Miftah Fadli, Founder AI Lab.
Peserta terpilih akan mendapatkan mentorship dari praktisi AI, eksposur media nasional, kesempatan kolaborasi dengan industri, serta dukungan untuk mengembangkan karya mereka.
Program ini merupakan lanjutan dari inisiatif AI Lab yang sebelumnya telah menjangkau 15.000 anggota komunitas dan membantu puluhan bisnis lokal dalam membangun software AI.
Baca Juga: 3 HP Xiaomi OIS Paling 'Worth It' Juli 2025 Harga Rp3 Jutaan
Dengan gerakan ini, AI Lab berharap Indonesia tak lagi hanya dikenal sebagai pengguna teknologi, tapi sebagai rumah bagi inovator AI dari Asia Tenggara — dari Yogyakarta, Pontianak, hingga Kupang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura