Suara.com - Sebuah fakta mengerikan terungkap di balik kasus penyiraman air keras yang menimpa seorang pelajar berinisial AP (17) di Jakarta Utara. Pihak kepolisian menyatakan bahwa para pelaku, yang juga berstatus pelajar, secara terencana mengumpulkan uang atau patungan untuk membeli cairan berbahaya tersebut dengan niat jelas: menggunakannya saat tawuran.
Aksi brutal ini menunjukkan tingkat kenakalan remaja yang sudah sangat mengkhawatirkan. Para pelaku tidak hanya berniat melukai, tetapi mempersiapkannya secara kolektif.
“Mereka memang patungan atau iuran untuk membeli air keras itu. Dan memang diniatkan digunakan pada saat tawuran,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (3/8/2025).
Aksi keji ini terjadi pada Jumat (1/8) di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok bersama Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara berhasil bergerak cepat dan menangkap empat pelajar yang diduga kuat sebagai pelaku utama.
"Para pelaku sudah diamankan oleh Polsek Tanjung Priok dan masih dalam pemeriksaan," tegas Erick.
Menurut penyelidikan, para pelaku yang merupakan siswa SMK dari wilayah Koja, sengaja berkeliling mencari musuh. Kapolres menjelaskan bahwa kelompok yang berjumlah sekitar 10 orang ini memang bertujuan untuk mencari lawan tawuran.
Nahas, mereka berpapasan dengan korban AP, siswa SMK dari Tanjung Priok, yang saat itu sedang berboncengan tiga dengan temannya. Tanpa motif pribadi, korban yang salah waktu dan tempat langsung menjadi sasaran.
"Spontan pelaku ini mendekati kendaraan korban, kemudian terjatuh dan pelaku menyiramkan air keras," jelas Erick.
Akibat serangan brutal tersebut, korban AP harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Lebih lanjut, Kapolres mengungkap bahwa media sosial menjadi pemicu utama maraknya aksi tawuran di kalangan pelajar ini. Kelompok-kelompok pelajar memiliki akun media sosial sendiri yang digunakan untuk saling menantang dan janjian untuk berkelahi.
“Jika dapat maka mereka bertemu dan melakukan aksi tawuran,” kata dia.
Berita Terkait
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
-
7 Pencuri Kabel Lampu di Cilincing Ditangkap, Jalanan Gelap Gulita hingga Viral di Medsos
-
Malam Nahas di Jembatan Parigi: Sorak Sorai Jadi Tangis, Nyawa Pelajar Melayang Demi Konten
-
Ironi Pacu Jalur: Tradisi Sakral Riau Jadi Lelucon Maut di Atas Aspal Tol Lampung
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung