Suara.com - Masyarakat tengah menanti kepastian libur cuti bersama pada Senin, 18 Agustus 2025. Sebelumnya, sinyal dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) telah mengindikasikan bahwa 18 Agustus akan dipertimbangkan sebagai hari libur terkait perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Kebijakan cuti bersama dan libur nasional biasanya diatur melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. SKB ini menjadi acuan utama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pelaku usaha, dan masyarakat umum dalam merencanakan aktivitas mereka.
Menjelang pertengahan Agustus, pencarian informasi soal SKB 3 Menteri pun meningkat. Banyak yang menanti apakah 18 Agustus 2025 akan ditetapkan sebagai hari libur nasional tambahan. Karena itu, masyarakat menantikan adanya pemberitahuan resmi dalam surat edaran bahwa 18 Agustus 2025 adalah hari libur nasional.
Libur tambahan bisa menjadi kesempatan masyarakat untuk ikut memaknai kemerdekaan dengan lebih khidmat dan penuh kegembiraan.
SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 Kapan Terbit?
Pemerintah melalui Kemensetneg menyatakan bahwa SKB 3 Menteri terkait libur nasional 18 Agustus 2025 akan segera diterbitkan. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa, 5 Agustus 2025, dengan estimasi waktu terbit sekitar satu hingga dua hari setelahnya. Dengan demikian, pengumuman resmi SKB tersebut diperkirakan akan keluar pada tanggal 6 atau 7 Agustus 2025.
Jika melihat pola pengambilan keputusan serupa sebelumnya, penerbitan SKB kemungkinan besar akan dilakukan menjelang akhir pekan kedua bulan Agustus untuk memberikan kepastian kepada publik.
Link Cek SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025
Masyarakat yang ingin memastikan status resmi libur 18 Agustus 2025 dapat memantau langsung di situs resmi kementerian terkait, seperti situs Kemenko PMK atau Kementerian Sekretariat Negara. Pengumuman SKB 3 Menteri biasanya diunggah dalam format PDF dan bisa diakses melalui laman-laman tersebut, terutama di bagian pengumuman atau siaran pers terbaru.
Baca Juga: 18 Agustus Libur Apa? Ini Alasan Pemerintah Tetapkan Tanggal Merah Tambahan di 2025
PENTING: Memahami Aturan Libur Nasional vs. Cuti Bersama
Sambil menanti SKB resmi, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara Libur Nasional dan Cuti Bersama, karena implikasinya berbeda bagi PNS dan pekerja swasta.
Libur Nasional: Adalah hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah dan wajib diikuti oleh semua instansi, baik pemerintah maupun swasta. Bekerja pada hari libur nasional akan dihitung sebagai lembur sesuai ketentuan yang berlaku.
Cuti Bersama: Adalah hari libur "fakultatif" yang tujuannya untuk efisiensi dan efektivitas hari kerja, seringkali ditetapkan sebelum atau sesudah libur nasional (hari "kejepit").
Bagaimana Aturannya untuk Swasta dan PNS?
Untuk Pekerja Swasta: Pelaksanaan cuti bersama bersifat opsional atau fakultatif, sesuai dengan kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/serikat pekerja. Berdasarkan Surat Edaran Menaker, cuti bersama bagi karyawan swasta memotong jatah cuti tahunan. Jika seorang karyawan memutuskan untuk tetap bekerja pada hari cuti bersama, ia tidak mendapatkan upah lembur, dan hak cuti tahunannya tidak berkurang.
Untuk Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS): Pelaksanaan cuti bersama bersifat wajib dan tidak memotong jatah cuti tahunan. Ini adalah salah satu perbedaan utama yang perlu diketahui. Bagi ASN, cuti bersama adalah tambahan hari libur di luar hak cuti tahunan mereka.
Aturan Hak Cuti Tahunan: Apa Bedanya PNS dan Swasta?
Selain cuti bersama, hak cuti tahunan reguler juga diatur secara berbeda antara kedua sektor.
Hak Cuti Karyawan Swasta
Regulasi utama untuk cuti karyawan swasta tertuang dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang beberapa pasalnya diubah oleh UU No. 6 Tahun 2023 (Cipta Kerja).
Aturan Dasar: Pekerja/buruh berhak atas istirahat tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah pekerja yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus.
Implementasi: Pelaksanaan cuti tahunan ini diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan (PP), atau perjanjian kerja bersama (PKB). Beberapa perusahaan mungkin memberikan jatah cuti lebih dari 12 hari sebagai bagian dari benefit karyawan.
Hak Cuti Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS)
Hak cuti ASN diatur lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Jenis cuti untuk PNS jauh lebih beragam, antara lain:
- Cuti Tahunan: Sebanyak 12 hari kerja.
- Cuti Besar: Selama 3 bulan, dapat diambil oleh PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus-menerus. Cuti ini biasanya digunakan untuk keperluan ibadah haji atau keperluan penting lainnya.
- Cuti Sakit: Diberikan kepada PNS yang sakit lebih dari 1 hari hingga maksimal 1 tahun, dan bisa diperpanjang.
- Cuti Melahirkan: Diberikan untuk persalinan anak pertama hingga ketiga, selama 3 bulan.
- Cuti Karena Alasan Penting: Maksimal 1 bulan, diberikan jika ada keluarga inti yang sakit keras/meninggal dunia, melangsungkan perkawinan, atau kondisi darurat lainnya.Cuti di Luar Tanggungan Negara: Diberikan kepada PNS yang telah bekerja minimal 5 tahun, untuk alasan pribadi yang mendesak, dan bisa diambil hingga maksimal 3 tahun. Selama cuti ini, PNS tidak menerima penghasilan.
Dengan memahami perbedaan aturan ini, baik pekerja swasta maupun ASN dapat merencanakan liburan dan mengelola hak cuti mereka dengan lebih baik sambil menantikan pengumuman resmi dari pemerintah.
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
-
Jadwal Libur Bulan Agustus 2025 Sesuai SKB 3 Menteri, Ini Rinciannya
-
Kenapa 18 Agustus 2025 Jadi Hari Libur Nasional? Cek SKB 3 Menteri
-
Apakah SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 Sudah Keluar? Ini Jadwal Resminya
-
Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
-
Gaji Pensiunan PNS Naik 12 Persen? Kemenkeu dan Taspen Buka Suara
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Acara Pernikahan dari Pengantin hingga Tamu Undangan
-
Dari Gamifikasi Hingga Live Streaming: Intip Tren Filantropi Digital yang Digandrungi Gen Z
-
Mengintip Garis Keturunan Prabowo Subianto dari Sultan HB I dan Sultan Agung Mataram
-
Menkeu Purbaya Bikin Gempar Muncul di TikTok: Kita Akan Kaya Bersama
-
5 Zodiak Diramal Paling Beruntung 28 September 2025: Keuangan Lancar, Senyum Lebar
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
Sunscreen vs Sunblock Lebih Bagus Mana? Ini Perbedaan untuk Kulit
-
Ramalan Zodiak 28 September 2025: Harapan Semua Zodiak, Tapi Aquarius dan Leo Perlu Waspada
-
Ragasa Mengamuk! Topan Terkuat 2025 Luluh Lantakkan Asia Timur, Indonesia Waspada
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir