Untuk lebih memahami, mari lihat beberapa ciri pemerintahan yang bisa disebut sebagai kakistokrasi:
- Dikelola oleh individu tidak kompeten: Pejabat atau pemimpin diisi oleh orang-orang yang minim pengalaman atau kapasitas.
- Dominasi kepentingan pribadi atau kelompok: Alih-alih mengutamakan kepentingan rakyat, kebijakan lebih sering berpihak pada elit tertentu.
- Korupsi merajalela: Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme menjadi hal biasa.
- Minim transparansi: Informasi sulit diakses, dan pengambilan keputusan tidak jelas landasannya.
- Kualitas kebijakan rendah: Keputusan yang diambil sering kali tidak logis, tidak berbasis data, dan lebih condong pada kepentingan politik jangka pendek.
Ciri-ciri tersebut tentu menjadi alarm bagi sebuah negara, karena bisa menghambat pembangunan dan menurunkan kepercayaan publik.
Meritokrasi, Kebalikan dari Kakistokrasi
Untuk memahami perbedaan, kita perlu mengenal istilah tandingan dari kakistokrasi, yaitu meritokrasi. Meritokrasi adalah sistem pemerintahan atau organisasi di mana posisi dan kekuasaan diberikan berdasarkan kemampuan, prestasi, dan kualitas individu. Kata ini berasal dari merit (prestasi) dan kratos (kekuasaan).
Dalam sistem meritokrasi:
- Orang yang menduduki jabatan adalah mereka yang paling berkompeten.
- Seleksi dilakukan berdasarkan prestasi, pendidikan, dan keahlian.
- Kepentingan publik lebih diutamakan karena pemimpin memiliki kualitas untuk mengelola kebijakan dengan baik.
Singkatnya, meritokrasi adalah lawan dari kakistokrasi. Jika kakistokrasi diisi oleh "yang terburuk", maka meritokrasi diisi oleh "yang terbaik."
Mengapa Penting Memahami Istilah Ini?
Mengetahui apa itu kakistokrasi bukan sekadar tren ikut-ikutan di media sosial. Ada beberapa alasan mengapa pemahaman ini penting:
- Meningkatkan kesadaran politik masyarakat: Dengan memahami istilah ini, masyarakat lebih kritis terhadap kualitas pemimpin.
- Mendorong partisipasi publik: Kesadaran akan bahaya kakistokrasi dapat mendorong warga untuk lebih aktif dalam demokrasi, misalnya melalui pemilu.
- Mengedepankan meritokrasi: Pemahaman ini menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kapasitas, bukan sekadar popularitas atau kepentingan politik.
Kakistokrasi adalah istilah yang menggambarkan pemerintahan oleh orang-orang terburuk, yang tidak kompeten dan cenderung merugikan masyarakat. Istilah ini muncul sebagai bentuk kritik publik terhadap kualitas kepemimpinan dan dinamika politik yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Bang Madun Ikut Demo Buruh: Kami Cuma Minta Kesejahteraan!
Banyak yang menilai kakistokrasi menggambarkan kondisi Indonesia saat ini, bagaimana menurutmu?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam