Suara.com - Maraknya aksi demo membuat aparat penegak hukum terus menggunakan gas air mata untuk memukul mundur massa. Akibatnya, banyak yang mengalami mata perih usai terkena gas air mata.
Tak jarang peserta demo kerap mengoleskan odol atau pasta gigi di bawah mata untuk mengatasinya. Namun benarkah cara ini? Dan apa obat untuk gas air mata? Simak penjelasannya di bawah ini.
Menurut Chemistry World, terdapat beragam senyawa lakrimator yang dapat digunakan untuk meracik gas air mata.
Namun yang lazim digunakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, adalah chlorobenzalmalononitrile alias gas CS, chloroacetophenone alias gas CN, dan juga senyawa dibenzoxazepine atau gas CR.
Akibatnya, orang yang terkena gas air mata ini dapat mengalami sejumlah gejala, seperti mata merah, gatal, panas, perih, dan penglihatan jadi kabur.
Efek negatif gas air mata lainnya yaitu rasa terbakar dan gatal pada sekitar hidung, sulit bernapas, batuk, mual, muntah, hingga diserang gatal dan ruam pada kulit.
Secara teknis, gas air mata juga biss diracik dari bahan yang lebih sederhana yaitu ekstrak cabai dan merica.
Akan tetapi lantaran rasa pedihnya yang lebih tajam, ekstrak bumbu itu jarang digunakan untuk pembuatan gas air mata, dan lebih populer digunakan untuk semprotan merica sebagai alat bela diri yang banyak diandalkan di luar negeri.
Gas CS, CN dan CR biasa digunakan sebagai komponen utama pembuatan gas air mata lantaran sifatnya yang membuat mata pedih, sesak nafas dan juga kulit perih.
Baca Juga: Gerindra Minta Maaf ke Rakyat, Hentikan Tunjangan Dewan dan Larang Anggota ke Luar Negeri
Namun efek tersebut hanya sementara, lebih tepatnya sekitar setengah jam sampai satu jam. Tak sampai di situ, ketiga senyawa itu juga mudah larut dalam air.
Apa Obat untuk Gas Air Mata?
Secara umum, tidak ada obat khusus untuk penglihatan yang terkena gas air mata. Namun belakangan marak beredar kabar bahwa obat antasida, yang biasa digunakan untuk maag, bisa membantu menangkal efek samping dari gas air mata.
Faktanya, secara klinis, para spesialis belum menemukan penelitian yang mengatakan demikian.
Dugaan sementara, anggapan bahwa obat ini manjur untuk gas air mata muncul alntaran antasida yang bersifat alkalis, sementara gas air mata bersifat asam. Jika disatukan maka keduanya bisa saling menetralkan.
Tips Mengatasi Mata yang Terkena Gas Air Mata
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
Terkini
-
Kenapa 22 Oktober Diperingati sebagai Hari Santri? Ini Sejarahnya
-
5 Night Cream untuk Menghilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
-
5 Sunscreen yang Gak Lengket di Wajah, Nyaman Dipakai saat Cuaca Panas
-
5 Zodiak Paling Genit: Punya Pesona Alami yang Memikat Hati, Awas Baper!
-
4 Daftar Zodiak yang Cocok dengan Leo, Siapa Juaranya?
-
7 Night Cream untuk Samarkan Flek Hitam, Harga Murah Mulai Rp20 Ribuan
-
Sering Pakai Batik seperti Menkeu Purbaya? Ini 5 Tips Merawatnya biar Awet dan Tetap Keren
-
5 Moisturizer Merek Korea Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
6 Rekomendasi Parfum Lokal yang Cocok untuk Introvert: Wangi Tetap Memikat Tanpa Harus Mencolok
-
Permintaan Ekspor Kulit Biawak Indonesia Meroket: Mampukah Permintaan Global Selaras dengan Alam?