Suara.com - Industri mode Indonesia terus bergerak di tengah arus globalisasi. Tantangannya tidak hanya soal menciptakan karya kreatif, tetapi juga bagaimana menjembatani tradisi lokal dengan standar produksi internasional.
Pendidikan dan kolaborasi lintas negara kini menjadi kunci untuk memastikan produk buatan tangan anak bangsa mampu bersaing di peta industri fashion dunia.
Beasiswa yang mengirim desainer muda ke pusat mode dunia seperti Milan menjadi salah satu langkah nyata. Lebih dari sekadar perjalanan akademis, pengalaman ini memuat diplomasi budaya, transfer pengetahuan, hingga penguatan ekosistem industri di daerah.
Ada setidaknya lima alasan mengapa inisiatif semacam ini punya dampak besar bagi masa depan fashion Indonesia.
1. Membuka Akses pada Metode Produksi Kelas Dunia
Desainer Indonesia berkesempatan belajar langsung bagaimana ide dituangkan menjadi produk industri yang siap pasar. Hal ini penting untuk melengkapi keterampilan yang selama ini banyak bertumpu pada inspirasi dan estetika, agar juga kuat secara teknis.
2. Menjembatani Tradisi Lokal dengan Inovasi Global
Produk kulit Garut misalnya, memiliki kekuatan tradisi, tetapi butuh sentuhan metodologi modern agar bisa naik kelas. Dengan kolaborasi internasional, nilai lokal tidak hilang, justru diperkuat dengan teknik baru.
3. Mencetak Desainer Spesialis Kulit
Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2025 Kapan Dibuka? Ini Jadwal, Syarat dan Dokumennya
Selama ini Indonesia belum banyak memiliki desainer kulit yang benar-benar fokus. Melalui program seperti ini, lahir peluang bagi generasi baru untuk mengisi kekosongan sekaligus memperkuat industri berbasis kulit dalam negeri.
Empat desainer muda Indonesia baru saja diberangkatkan ke Milan untuk mengikuti program beasiswa di Arsutoria School, sekolah desain sepatu dan tas ternama dunia.
Mereka adalah Hadisti Mardhiya (LaSalle College Jakarta), Mujib Titian (Prabu Shoes), Mohammad Jordy Mozza Servia (IFW & Piazza Firenze Garut), dan Shafwa Kamilia Zahira Azzahra (Piazza Firenze Garut). Program ini didukung Kedutaan Besar Italia, Italian Trade Agency (ITA), serta berkolaborasi dengan Indonesia Fashion Week (IFW), Koperasi Artisan Kulit Indonesia, dan Spinindo/Piazza Firenze Garut.
Sebagai penggagas program, Presiden IFW sekaligus Ketua Koperasi Artisan Kulit Indonesia, Poppy Dharsono, menilai Garut punya potensi besar di industri kulit. Namun, tanpa arahan yang jelas, produk pengrajin cenderung berulang dari tahun ke tahun. Dengan pengalamannya lebih dari 45 tahun di industri mode, ia melihat peluang untuk membawa sentuhan baru melalui jejaring internasional yang ia miliki.
Duta Besar Italia untuk Indonesia, Roberto Colamine, menegaskan bahwa beasiswa ini bukan untuk menggantikan tradisi lokal, melainkan memperkaya talenta muda Indonesia dengan metode yang mampu mengubah inspirasi menjadi produk industri. Ia menyebut pendidikan sebagai sarana memperkuat hubungan masyarakat kedua negara, sekaligus membuka jalan kolaborasi yang lebih luas.
Direktur Utama Spinindo/Piazza Firenze Garut, Anto Sudaryanto, menambahkan bahwa keberangkatan para talenta ini adalah bagian dari strategi memperkuat struktur industri kulit di Garut. Peran desainer disebut krusial untuk menjembatani pengrajin dengan pelaku usaha, sekaligus menghadirkan tren global yang bisa diterjemahkan dalam karya nyata.
Berita Terkait
-
Dorong Pendidikan Inklusif, Santri Tunanetra hingga Siswa Prasejahtera Terima Beasiswa
-
Pramono Anung: APBD DKI Siap Biayai Kuliah S1, S2, S3! Beasiswa LPDP Jakarta Segera Hadir?
-
Dari Pungut Sisa Makanan Pejabat, Kini Terima Beasiswa Menteri: 7 Fakta Haru Samsul dan Aidil
-
7 Beasiswa 2025 yang Masih Buka, Jangan Lewatkan Kesempatan!
-
PPM School of Management Beri Program Beasiswa The Future Leader ke-17
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Geger Isu Raisa Gugat Cerai, Kontroversi Hamish Daud Diungkit Lagi: Open BO sampai Pelecehan
-
Beda Biaya Bariatrik di Indonesia vs Malaysia, Mahal Mana? Nathalie Holscher Pilih Penang
-
Turis di Bali Dilarang Menyentuh Monyet Liar, Ini Alasannya
-
6 Merek Kosmetik Lokal Terbaik Indonesia: Dari Halal hingga Warisan Herbal
-
Menyelam ke Keindahan: Tempat Snorkeling Terbaik di Karimunjawa
-
5 Sarung Terbaik dengan Kualitas Premium untuk Ibadah dan Acara Formal, Mulai Rp100 Ribuan
-
Penerima KIP Kuliah Diduga Tak Layak? Ini Langkah Lapor Resminya ke Kemendikbud
-
Panduan Lengkap Susunan Acara Hari Santri
-
Perancang di Balik Megahnya Warehouse, Cerita Tim Tentang Teknologi yang Bikin Proyek Lebih Rapi
-
Habib Umar Bin Hafidz Keturunan Apa? Kehadirannya Disambut Lautan Manusia di Monas