Lifestyle / Female
Minggu, 07 September 2025 | 15:35 WIB
Ibu hamil mandi saat gerhana bulan total blood moon (Google Studio AI)

Suara.com - Fenomena gerhana bulan total, atau yang sering disebut 'Blood Moon', selalu berhasil memukau mata sekaligus memantik berbagai cerita turun-temurun.

Salah satu yang paling mengakar kuat di masyarakat, khususnya di budaya Jawa, adalah mitos seputar ibu hamil.

Konon, ibu hamil dianjurkan melakukan ritual tertentu, seperti mandi, untuk menolak bala dan memastikan janin lahir tanpa cela.

Namun, bagaimana sebenarnya sains dan ajaran agama memandang tradisi ini?

Mitos Turun-temurun yang Melingkupi Kehamilan

Di tengah kemegahan gerhana bulan, muncul berbagai pantangan dan anjuran bagi ibu hamil. Kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi ini seringkali menimbulkan kekhawatiran.

Beberapa mitos yang populer antara lain larangan keluar rumah, bersembunyi di bawah tempat tidur, hingga tidak boleh menggunakan benda tajam seperti pisau atau gunting karena dikhawatirkan dapat menyebabkan bayi lahir cacat, misalnya bibir sumbing.

Di sisi lain, ada pula ritual yang dianggap sebagai penolak bala, yaitu mandi atau keramas tepat saat gerhana berlangsung.

Tradisi ini dipercaya dapat menyucikan ibu dan janin dari energi negatif yang dilepaskan selama fenomena alam tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025

Di beberapa daerah, ritual ini bahkan dilengkapi dengan prosesi khusus seperti menggunakan air kembang tujuh rupa atau mandi dengan lilitan kain jarik sebagai sarana penyucian diri.

Kata Sains: Adakah Bahaya yang Nyata?

Jika ditinjau dari kacamata ilmiah, kekhawatiran yang muncul dari mitos-mitos tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.

Para ahli astronomi dan medis menegaskan bahwa gerhana bulan adalah fenomena alam biasa yang tidak memancarkan radiasi berbahaya.

Peristiwa ini murni pergerakan benda langit di mana posisi bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga tidak ada perubahan gravitasi signifikan atau energi apa pun yang dapat membahayakan ibu maupun janin secara fisik.

Penelitian medis juga tidak menemukan adanya korelasi antara kejadian gerhana bulan dengan peningkatan risiko kelainan janin atau komplikasi kehamilan.

Load More