Bola / Bola Indonesia
Senin, 20 Oktober 2025 | 14:27 WIB
Rekam jejak Akira Nishino yang jadi calon kuat pelatih Timnas Indonesia. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz)
Baca 10 detik
  • PSSI mencari pelatih baru Timnas Indonesia setelah berpisah dengan Patrick Kluivert, dan nama Akira Nishino muncul sebagai kandidat kuat.

  • Akira Nishino dikenal sukses membawa Jepang ke 16 besar Piala Dunia 2018 dan juara Liga Champions Asia 2008 bersama Gamba Osaka.

  • Meski berprestasi, Nishino pernah gagal saat melatih Thailand, menandakan tantangan unik sepak bola Asia Tenggara.

Suara.com - Kursi panas pelatih Timnas Indonesia kembali lowong setelah PSSI dan Patrick Kluivert sepakat mengakhiri kerja sama.

Kini perburuan nakhoda baru skuad Garuda dimulai dan spekulasi terkuat mengarah ke seorang juru taktik berpengalaman dari Asia Timur, yakni Akira Nishino.

Analisis ini salah satunya datang dari pengamat sepak bola, Coach Justin. Dalam podcastnya, ia menilai bahwa masalah utama timnas saat ini bukan sekadar hasil, melainkan kualitas permainan.

Ia pun memberikan indikasi kuat mengenai dari mana pelatih baru seharusnya berasal.

“Feeling gue sih, kemungkinan besar dari Jepang. Jepang itu konsisten,” ucap Coach Justin.

Pernyataan ini sontak mengerucut pada satu nama besar Akira Nishino. Lantas, seperti apa rekam jejak pelatih yang digadang-gadang akan menjadi arsitek baru Timnas Indonesia ini?

Nama Akira Nishino melambung tinggi di panggung global pada tahun 2018. Ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Jepang dalam waktu yang mepet, ia secara luar biasa berhasil membawa Samurai Biru melaju hingga ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia.

Namun, kejeniusannya tidak hanya terbukti di level tim nasional. Jauh sebelum itu, ia telah mengukir prestasi emas di level klub.

Puncaknya adalah saat ia sukses membawa Gamba Osaka menjuarai Liga Champions Asia pada tahun 2008.

Baca Juga: Tak Ada Alex Pastoor, Ini Lima Pelatih Terbaik Pengganti Patrick Kluivert Versi ChatGPT

Pencapaian tersebut membuatnya diganjar penghargaan Pelatih Terbaik AFC di tahun yang sama.

Di level domestik, ia juga berhasil mempersembahkan gelar J1 League pertama bagi Gamba Osaka pada 2005.

Sebelum mencapai puncak kariernya, Nishino telah meniti jalan panjang.

Memulai karier kepelatihan pada 1991, ia mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk membangun fondasi sepak bola Jepang dengan menangani tim nasional kelompok umur, dari U-20 hingga U-23.

Pengalamannya dalam mengorbitkan talenta muda menjadi salah satu nilai plus yang paling menonjol.

Meskipun rekam jejaknya bergelimang prestasi, ada satu noda yang menjadi catatan penting, terutama karena terjadi di lingkungan sepak bola Asia Tenggara.

Load More