Lifestyle / Male
Minggu, 14 September 2025 | 06:17 WIB
5 Fakta Kritik Primus Yustisio Soal LPDP, Singgung Tentang Keponakan (Youtube)

Dengan transparansi, publik bisa menilai apakah LPDP sudah berhasil membantu kelompok yang benar-benar membutuhkan atau justru masih terpusat pada kalangan tertentu.

4. Kisah Keponakan yang Sempat Gagal Mendapatkan LPDP

Dalam kritiknya, Primus juga menyinggung pengalaman pribadi yang dialami keponakannya. Sang keponakan sempat mengajukan beasiswa LPDP, namun mengalami kesulitan hingga akhirnya tidak berhasil mendapatkan bantuan tersebut.

Menariknya, keponakan Primus kemudian justru mendapatkan tawaran beasiswa dari Belanda. Kisah ini menjadi sorotan karena memperlihatkan bahwa talenta muda Indonesia yang layak justru bisa lebih dihargai oleh lembaga luar negeri dibandingkan program dalam negeri. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai standar seleksi LPDP dan seberapa adil prosesnya. 

5. Dorongan untuk Inovasi Skema Beasiswa

Primus tidak hanya berhenti pada kritik, tetapi juga memberikan masukan agar LPDP membuat terobosan baru dalam skema beasiswa.

Menurutnya, inovasi penting dilakukan untuk memperluas akses, memperbaiki proses seleksi, serta menyesuaikan program dengan kebutuhan nyata generasi muda Indonesia.

Ia menyarankan adanya kategori beasiswa khusus bagi masyarakat miskin, skema afirmasi untuk daerah tertinggal, hingga jalur cepat bagi mereka yang memiliki prestasi luar biasa di bidang tertentu.

Dengan langkah-langkah tersebut, beasiswa LPDP dapat benar-benar menjelma sebagai instrumen pembangunan sumber daya manusia, bukan hanya sekadar simbol prestise akademik.

Baca Juga: Kriteria Penerima KIP Kuliah 2025: Ini Syarat, Jadwal, dan Tata Cara Pendaftaran

Kontributor : Dea Nabila

Load More