Lifestyle / Komunitas
Senin, 15 September 2025 | 16:03 WIB
Pagoda Patch, acara pencarian jodoh untuk komunitas Tionghoa Indonesia (Chindo) berusia 21–55 tahun. (Dok: Pagoda Match)

Suara.com - Mencari pasangan hidup di era digital memang semakin mudah, namun juga semakin rumit. Banyak orang mencoba berbagai aplikasi kencan, tapi tidak jarang justru lelah karena harus terus swipe tanpa kepastian.

Dari situlah lahir gagasan Pagoda Match, sebuah acara pencarian jodoh unik yang dirancang khusus untuk komunitas Tionghoa Indonesia (Chindo) berusia 21–55 tahun, bertempat di Pantjoran PIK, Sabtu (13/9/2025).

Pagoda Match tidak hanya menghadirkan ruang pertemuan, tetapi juga memberikan edukasi tentang bagaimana cinta dan kecocokan bisa ditemukan melalui berbagai pendekatan: mulai dari Jodoh Market, ilmu Fengshui, hingga pertemuan langsung lewat Singles Meet Up.

Jodoh Market: Transparansi dalam Mencari Pasangan
Berbeda dengan aplikasi kencan biasa, Jodoh Market memungkinkan para peserta untuk menampilkan CV diri mereka secara terbuka. Tujuannya sederhana: agar sejak awal, setiap orang tahu niat serius dan gambaran hidup calon pasangannya.

“Jodoh Market bukan sekadar soal tampil menarik. Ini tentang kecocokan nilai, tujuan hidup, dan kesiapan membangun hubungan serius. Bahkan, sudah ada peserta yang berhasil lanjut ke lamaran hingga pernikahan,” jelas Ricky Sen dari Chindo Match.

Fengshui & Bazi Reading: Harmoni Energi dalam Hubungan
Selain itu, Pagoda Match juga menghadirkan Fengshui Reading, Palm Reading, dan Bazi Reading oleh Shifu Po, untuk membantu peserta memahami potensi energi dalam diri dan pasangan.

“Fengshui tidak hanya bicara rumah atau bangunan, tapi juga keseimbangan energi manusia. Ada pasangan yang terlihat bertolak belakang, tapi setelah dibaca Bazinya, justru tampak saling melengkapi. Itulah yang saya sebut perfect match secara energi,” kata Shifu Po.

Dengan pemahaman ini, peserta tidak hanya mencari pasangan lewat perasaan semata, tapi juga melalui panduan harmoni energi yang bisa membuat hubungan lebih kuat dan tahan lama.

Singles Meet Up: Chemistry Terasa Saat Bertatap Muka
Sorotan utama lainnya adalah Singles Meet Up yang dipandu oleh Kei Savourie, mempertemukan 30 pria dan 30 wanita dalam suasana hangat dan menyenangkan.

Baca Juga: Penampilan Jadul Nikita Mirzani di Ajang 'Take Me Out' Viral, Pernah Minta Uang Jajan Rp 20 Juta Sebulan!

“Rasanya senang sekali bisa membantu teman-teman yang single saling berkenalan. Acara begini jauh lebih efektif daripada online dating, karena chemistry hanya bisa dirasakan lewat interaksi langsung. Orang-orangnya pun sudah diseleksi, jadi peserta tidak buang waktu untuk swipe tanpa arah,” ujar Kei.

Menurut Kei, event seperti ini akan menjadi tren lima tahun ke depan, sebab meski teknologi kencan online terus berkembang, manusia tetap butuh tatap muka untuk merasakan koneksi yang nyata.

Cinta, Tradisi, dan Interaksi Nyata
Pagoda Match tidak sekadar ajang bertemu, tetapi juga wadah yang menyatukan tradisi, modernitas, dan nilai keseriusan dalam mencari pasangan hidup. Edukasi tentang pentingnya keterbukaan, keseimbangan energi, serta interaksi langsung menjadi benang merah acara ini.

Dengan pendekatan unik ini, Pagoda Match berharap bisa membantu generasi muda hingga dewasa untuk menemukan pasangan dengan cara yang lebih sehat, bermakna, dan berorientasi pada masa depan.

“Cinta tidak hanya soal bertemu orang yang cocok, tapi juga soal menemukan seseorang yang bisa melengkapi dan tumbuh bersama. Itulah yang ingin kami fasilitasi lewat Pagoda Match,” tutup Ricky Sen. ***

Load More