Lifestyle / Female
Senin, 15 September 2025 | 17:22 WIB
Desy Yanthi Utami, anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi Partai Golkar
Baca 10 detik
  • Desy Yanthi Utami, anggota DPRD Kota Bogor, dikabarkan mangkir dari tugasnya selama enam bulan dan tidak menghadiri 12 kali sidang penting.
  • Meskipun tidak hadir, Desy tetap menerima gaji dan berbagai tunjangan dengan total puluhan juta rupiah setiap bulan.
  • Badan Kehormatan DPRD tidak dapat menjatuhkan sanksi karena Desy selalu mengirimkan "surat sakit," meskipun beredar video yang menunjukkan ia berlibur di luar negeri.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Suara rakyat yang seharusnya disalurkan oleh wakilnya di parlemen, kini terbentur tembok ketidakhadiran. Adalah Desy Yanthi Utami, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, yang menjadi sorotan publik.

Selama enam bulan penuh, politikus perempuan dari Partai Golkar ini dikabarkan mangkir dari tugasnya, bahkan tidak menghadiri 12 kali sidang dan rapat penting.

Namun, di tengah ketidakhadirannya, terungkap sebuah fakta yang memicu pertanyaan besar: Desy Yanthi Utami tetap menerima gaji dan berbagai tunjangan sebagai anggota dewan.

Hal ini tentu saja membuat publik terkejut, mengingat tugas utama seorang wakil rakyat adalah hadir dan bekerja untuk masyarakat yang diwakilinya. Lantas, siapakah Desy Yanthi Utami dan bagaimana ia bisa absen begitu lama tanpa sanksi finansial?

Profil dan Perjalanan Karier

Lahir di Bogor 41 tahun lalu, Desy Yanthi Utami, atau yang akrab disapa Dea, merupakan sosok yang cukup dikenal di kalangan aktivis dan politisi lokal.

Merujuk pada data terkait, ia memulai kariernya sebagai seorang guru di SDN Tugu Selatan 01 pada tahun 2003 hingga 2009.

Setelahnya, ia beralih profesi ke sektor swasta dengan menjadi Manager Produk di PT Matahari Group dari tahun 2013 hingga 2015.

Ia sempat menjabat Ketua Himpunan Wanita Karya (HWK) Kota Bogor. Berbekal pengalaman ini, ia kemudian terjun ke dunia politik dan berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bogor dari Partai Golkar, mewakili daerah pemilihan (Dapil) Bogor Timur dan Bogor Tengah pada Pemilu 2024.

Baca Juga: PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih

Mangkir dengan "Surat Sakti"

Ketidakhadiran Desy yang mencapai enam bulan telah melanggar berbagai aturan, termasuk Undang-Undang MD3, PP Nomor 12 tahun 2018, serta peraturan tata tertib dan kode etik DPRD Kota Bogor.

Aturan-aturan tersebut dengan tegas menyebutkan bahwa sanksi bisa dijatuhkan jika seorang anggota dewan tidak hadir sebanyak enam kali berturut-turut.

Namun, menurut Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima, Desy selalu mengirimkan "surat sakit" setiap kali ia tidak hadir.

Alasan ini menjadi dalih resmi yang diterima oleh dewan. Meskipun demikian, belakangan beredar video-video yang menampilkan Desy Yanthi Utami sedang berlibur di luar negeri, menimbulkan keraguan besar di kalangan publik dan internal dewan.

Kontradiksi antara alasan sakit dan fakta di lapangan membuat Badan Kehormatan bersikap hati-hati, karena mereka belum bisa memastikan kondisi kesehatan Desy yang sebenarnya.

Load More