Lifestyle / Male
Selasa, 16 September 2025 | 07:05 WIB
Mas Jarwan, Petani Kebumen yang Menjadikan Bertani Sebagai Jalan Hidup (Dok. Istimewa)

Suara.com - Di tengah derasnya arus modernisasi, masih ada sosok sederhana yang setia menjaga tanahnya dan terus menebar manfaat bagi orang lain. 

Dialah Jarwan, atau yang akrab disapa Mas Jarwan, seorang petani berusia 40 tahun asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Selepas lulus SMA, Mas Jarwan memilih jalan yang jarang diambil anak muda seusianya. Ia tidak meneruskan sekolah ke perguruan tinggi atau bekerja di kota besar, melainkan mengabdikan diri pada tanah pertanian sejak 2007. 

Uniknya, ia bukan lulusan sekolah pertanian, melainkan belajar secara otodidak. “Saya belajar dari pengalaman di lahan, dari kegagalan maupun keberhasilan yang saya alami sendiri,” tuturnya.

Benih Unggul, Panen Melimpah

Sejak awal berkecimpung di dunia pertanian, Mas Jarwan sudah akrab dengan benih-benih unggul dari Cap Panah Merah. 

Baginya, kualitas benih adalah pondasi utama keberhasilan panen. Hal ini terbukti ketika ia menanam 12.000 cabai keriting TANGGUH F1 dan berhasil memanen hingga 15 ton.

“Pencapaian itu bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menambah keyakinan saya pada kualitas benih unggul yang saya gunakan,” ungkapnya penuh semangat.

Kini, di lahan seluas 1,2 hektare, ia rutin menanam berbagai sayuran seperti kacang panjang, paria, tomat, cabai keriting, hingga timun. Diversifikasi ini bukan hanya menjaga produktivitas lahan, tetapi juga memperluas peluang pasar.

Baca Juga: Warisan Hijau Paus Fransiskus: Vatikan Buka Sekolah Pertanian Berkelanjutan Pertama

Lahan Jadi Sekolah Bersama

Keberhasilan Mas Jarwan tidak membuatnya berhenti di titik nyaman. Ia justru semakin terdorong untuk berbagi ilmu dengan petani lain. 

Ia membuka lahannya untuk menjadi ruang belajar bersama. Diskusi, uji coba metode baru, hingga praktik langsung bisa dilakukan di sana.

“Kalau kita bisa saling berbagi, dampaknya akan lebih luas. Saya ingin semakin banyak petani ikut maju supaya pertanian di daerah kita semakin kuat,” ujarnya.

Hingga kini, sudah ada sekitar 50 petani yang mengikuti ajakannya. Bahkan beberapa anggota keluarganya juga ikut menekuni pertanian. 

Bersama Cap Panah Merah, Mas Jarwan pernah mengundang lebih dari 200 petani datang langsung ke lahannya untuk belajar dari pengalamannya.

Load More