- Harita Nickel memberdayakan petani lokal di Pulau Obi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR).
- Perusahaan membantu petani menjadi pemasok bahan pangan bagi karyawan, memberikan pendapatan stabil.
- Program ini membantu petani seperti Bambang Pujianto beralih profesi dari kontraktor, sukses menanam dan memasok hasil panennya ke perusahaan.
Suara.com - Pulau Obi di Halmahera Selatan, Maluku Utara, memiliki potensi ekonomi yang besar yang kini sedang digali oleh Harita Nickel, sebuah perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR), Harita Nickel fokus pada pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang pertanian, untuk menciptakan kemandirian ekonomi.
Program CSR ini tidak hanya berpusat pada sektor pertambangan, tetapi juga mendorong petani lokal untuk menjadi mitra perusahaan dalam menyediakan bahan pangan.
Dengan menjadi pemasok utama bagi karyawan Harita Nickel, para petani kini memiliki sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.
Kisah Sukses Bambang Pujianto: Dari Kontraktor Menjadi Petani Makmur
Bambang Pujianto, seorang petani di Pulau Obi, adalah salah satu contoh nyata keberhasilan program ini. Awalnya, Bambang adalah seorang kontraktor proyek mercusuar, tetapi ia memutuskan untuk beralih profesi menjadi petani sejak tahun 1997.
Setelah sempat mencoba usaha ayam potong yang menantang, ia akhirnya memfokuskan diri pada pertanian dan peternakan ikan.
Dengan lahan seluas 1,8 hektare, Bambang menanam beragam komoditas seperti melon, semangka, cabai keriting, kangkung, dan sawi.
"Harita Nickel memberikan bantuan berupa bibit, modal, dan pelatihan, termasuk cara membuat pupuk kompos dan budidaya cacing sutra untuk pakan ikan," jelas Bambang.
Baca Juga: KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
Kemitraan ini memberikan keuntungan signifikan bagi Bambang. Ia mampu memasok hingga 200 kilogram semangka dan 400 kilogram melon setiap minggu kepada Harita Nickel. Harga jualnya pun kompetitif, dengan semangka dihargai Rp9.000 per kilogram.
Untuk menjaga kualitas pasokan, Bambang bersama pemasok lokal lainnya menerapkan kontrol kualitas yang ketat.
Semangka yang dipasok harus memiliki berat di atas 2 kilogram, sementara cabai yang layu akan disisihkan. Hasil panen yang tidak memenuhi standar kualitas perusahaan akan dijual ke pasar lokal atau masyarakat sekitar.
Inovasi dan Harapan Masa Depan Petani Obi
Selain pertanian, Bambang juga tengah mengembangkan usaha pembibitan ikan dengan dukungan pelatihan dari perusahaan.
Ia berharap, ke depannya, para petani dapat membentuk koperasi untuk memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok. "Saya optimis kemitraan ini akan terus memberikan manfaat besar bagi masyarakat," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
7 Poin Relaksasi KUR Korban Bencana Sumatra, Bebas Angsuran Pokok Hingga Subsidi
-
IHSG Menuju 9.000, Mengapa To The Moon Sering Disebut? Siapa Paling Untung?
-
Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir
-
BUVA Caplok 99,99 Persen Saham BKPP
-
Pertamina Kelola Sumur 'Veteran' Demi Jaga Ketahanan Energi
-
PaDi Business Forum & Showcase 2025: PaDi UMKM Ciptakan Transaksi Hingga Tembus Rp993 Miliar
-
Aturan Baru, 35 Persen MinyaKita Didistribusikan dari BUMN
-
IHSG Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Tapi Investor Masih Tunggu RDG BI
-
Dibalik Cerita IPO Superbank! Gak Cuma Zonk, Pemburu Saham SUPA Rela Pinjol dan Dapat Jatah 3 Lot
-
Genjot PNBP, ESDM Lelang Terbuka Stockpile Bauksit di Kepri