- Sejak Januari 2025, warga mulai mengikuti pendampingan melalui Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP).
- Dari 235 kepala keluarga, sebanyak 186 atau 79 persen telah konsisten memilah sampah langsung dari rumah hanya dalam waktu dua bulan.
- Edukasi tatap muka, diskusi kelompok, hingga kunjungan dari rumah ke rumah membuat warga memahami mengapa memilah sampah penting.
Suara.com - Denpasar menghadapi masalah serius dalam pengelolaan sampah. Setiap hari ribuan ton sampah dihasilkan, namun sebagian besar masih bercampur antara organik dan anorganik.
Sistem pengangkutan sampah cenderung hanya mengandalkan pengumpulan tanpa pemilahan, sementara regulasi yang sudah ada belum berjalan sepenuhnya.
Tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) kian menekan daya tampung, menimbulkan polusi udara, air, dan tanah. Di sisi lain, banyak warga menganggap memilah sampah dari rumah itu merepotkan dan tidak memberi manfaat langsung.
Namun sebuah contoh berbeda muncul dari sudut sederhana di Denpasar Selatan. Banjar Kerta Petasikan, bagian dari Desa Sidakarya, yang sebelumnya jarang dikaitkan dengan isu lingkungan, kini menjadi lokasi percontohan perubahan perilaku dalam mengelola sampah.
Sejak Januari 2025, warga mulai mengikuti pendampingan melalui Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP). Dari 235 kepala keluarga, sebanyak 186 atau 79 persen telah konsisten memilah sampah langsung dari rumah hanya dalam waktu dua bulan.
Perubahan ini tidak lahir dari paksaan. Edukasi tatap muka, diskusi kelompok, hingga kunjungan dari rumah ke rumah membuat warga memahami mengapa memilah sampah penting.
Sampah organik diangkut secara terjadwal untuk dijadikan pakan ternak, sementara sampah anorganik disetor ke BUMDes atau pengepul untuk didaur ulang. Sistem sederhana ini segera terasa manfaatnya. Sampah yang dibuang ke TPA berkurang, sementara sebagian warga mendapatkan tambahan penghasilan dari hasil daur ulang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirawaba, menyebut program ini membantu pemerintah daerah mengatasi persoalan sampah.
“Pada prinsipnya, kami sangat mendukung kegiatan Aksi Bersama yang dilakukan ISWMP dalam upaya mengedukasi masyarakat Kota Denpasar untuk mengelola sampah dari sumber. Upaya yang dilakukan ISWMP dan tim PPAM bersama DLHK selama ini sangat membantu kami untuk bersama mengatasi permasalahan sampah di Kota Denpasar,” katanya pada Juli 2025.
Baca Juga: Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
Banjar Kerta Petasikan dipilih bukan karena sudah ideal, melainkan karena siap berubah. Mayoritas warganya adalah pendatang yang justru lebih terbuka pada gagasan baru.
Dengan dukungan tokoh lokal, keberadaan TPS3R aktif, dan keterhubungan dengan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu, wilayah ini memiliki pondasi untuk dijadikan laboratorium hidup.
Keberhasilan ini membuktikan kunci pengelolaan sampah bukan hanya pada fasilitas, tetapi pada kesadaran masyarakat. Setelah dua bulan pendampingan, Desa Sidakarya tidak ingin berhenti di tengah jalan. Kader edukasi telah dibentuk, SOP lokal disusun, hingga insentif mulai dialokasikan agar warga terus konsisten memilah sampah.
Kisah Banjar Kerta Petasikan menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil. Jika sebuah banjar mampu bertahan dengan kebiasaan baru ini, maka Denpasar dan kota-kota lain di Indonesia punya alasan untuk optimistis. Dari satu ember sampah yang dipilah, tumbuh keyakinan bahwa solusi untuk masalah besar bisa lahir dari rumah-rumah warga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
5 Tinted Sunscreeen untuk Atasi Flek Hitam Membandel usia 50 Tahun ke Atas
-
30 Balasan Ucapan Selamat Natal 2025 untuk Teman Beda Agama, Jangan Cuma 'Makasih'!
-
8 Promo Minuman Spesial Hari Natal 2025: Ada Starbucks, Kopi Kenangan, Chatime, dan Point Coffe
-
26 Sepatu Lari Under Armour yang Diskon 80% di Sneakers Dept Khusus Natal dan Tahun Baru
-
13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
-
5 Kombinasi Terbaik Lipstik Ombre untuk Kulit Sawo Matang, Wajah Tampak Segar dan Cerah
-
5 Zodiak dengan Ramalan Terbaik di Hari Natal 25 Desember 2025
-
5 Alternatif Sepatu Slip-On Senyaman Skechers Go Walk, Harga Lebih Terjangkau
-
5 Sepatu Jalan Kaki Terbaik untuk Penderita Nyeri Sendi, Ada Brand Lokal Maupun Luar
-
7 Peeling Serum Ampuh untuk Pemula, Kulit Cerah Bebas Kusam Mulai dari Rp20 Ribuan!