- Dengan kontribusi 33% emisi gas rumah kaca, terutama dari penggunaan AC, sektor bangunan mendapat perhatian serius pemerintah
- Pemerintah menekankan efisiensi energi sebagai strategi hemat biaya untuk mendukung target Net Zero Emission
- Proyek ALCBT bersama ACE, GGGI, dan HEAT International menghadirkan pedoman pengadaan hijau, alat ukur emisi (BEAT)
Suara.com - Pemerintah Indonesia bersama sejumlah mitra internasional mempercepat langkah menuju bangunan rendah karbon, dengan menekan konsumsi energi di sektor pendingin udara (AC) yang menjadi penyumbang besar emisi.
Langkah ini ditegaskan dalam Refrigeration & HVAC Indonesia Expo 2025 yang berlangsung di Jakarta International Expo, 24–26 September 2025.
Acara tersebut menghadirkan lebih dari 300 peserta dari kalangan pemerintah, pemilik bangunan, lembaga pembiayaan, hingga produsen peralatan HVAC untuk membahas masa depan bangunan hijau di Indonesia.
Data menunjukkan, sektor bangunan di Indonesia menyumbang 33% emisi gas rumah kaca, dengan pendingin udara sebagai salah satu faktor terbesar.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Diana Kusumastuti, M.T., menekankan bahwa sektor ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Sektor bangunan merupakan salah satu kontributor terbesar emisi di Indonesia. Pemerintah mendorong berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung upaya pengurangan emisi melalui peningkatan kapasitas dan penerapan sertifikasi bangunan hijau,” ujarnya.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, menambahkan bahwa efisiensi energi adalah strategi hemat biaya untuk mendukung transisi energi sekaligus target Net Zero Emission Indonesia.
“Efisiensi energi bisa menurunkan hingga 37% emisi nasional, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lewat penghematan tagihan listrik dan pemanfaatan teknologi cerdas,” jelasnya.
Salah satu langkah yang digalakkan adalah penerapan Green Public Procurement (GPP), yakni memasukkan kriteria efisiensi energi dalam pengadaan barang pemerintah, termasuk AC hemat energi.
Baca Juga: Peruri Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon Hingga 102 Persen
Dalam forum tersebut, ASEAN Centre for Energy (ACE), Global Green Growth Institute (GGGI), dan HEAT International melalui proyek Asia Low-Carbon Buildings Transition (ALCBT) memperkenalkan Pedoman Pengadaan Hijau untuk memperkuat pasar AC hemat energi.
Direktur Eksekutif ACE, Dato’ Ir. Ts. Razib Dawood, menekankan bahwa inisiatif ini bisa memberi teladan sekaligus sinyal pasar.
“Dengan memasukkan efisiensi dalam pengadaan, pemerintah tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga mendorong produsen untuk berinovasi menghadirkan produk berkelanjutan,” ujarnya.
Program ini juga memperkenalkan Building Emissions Assessment Tool (BEAT) serta pelatihan penggunaan refrigeran alami untuk mengukur dan menekan emisi sepanjang siklus hidup bangunan.
Perwakilan GGGI untuk Indonesia, Rowan Fraser, menegaskan bahwa rekomendasi kebijakan yang dirumuskan dari dialog ini akan memperkuat langkah pemerintah dalam menekan emisi dari sektor bangunan.
ACE dan Konsorsium ALCBT menegaskan komitmen untuk terus mendukung Indonesia dan ASEAN dalam transisi menuju lingkungan binaan yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.
Berita Terkait
-
Peruri Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon Hingga 102 Persen
-
Pangkas Emisi 62 Persen, Target Australia Dinilai Lemah dan Terancam Gagalkan Aksi Iklim
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Terungkap! Budidaya Tiram Bukan Biang Kerok Emisi, Malah Jadi Solusi Krisis Iklim?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Bisa Jadi Trendsetter
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Sunscreen Musim Hujan untuk Main ke Pantai Anti Lengket, Perlindungan Kulit Terbaik
-
5 Cara Layering Parfum untuk Pemula, Ciptakan Wangi Unikmu Sendiri!
-
Cara Mengatasi Kulit Belang akibat Jalan-jalan Seharian saat Liburan, Bisa Pakai Bahan Alami
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan