Lifestyle / Komunitas
Minggu, 28 September 2025 | 11:09 WIB
Kalender Jawa 28 September 20 Weton Minggu Pon: Sosok Mandiri Penarik Lawan Jenis (pexels)
Baca 10 detik
  • 28 September 2025, kita akan bertemu dengan kombinasi unik dalam penanggalan Jawa yang sarat akan makna, yaitu weton Minggu Pon.
  • Bagaimana kalender jawa hari ini menurut weton dan primbon?
  • Benarkah Minggu Pon dikenal sebagai sosok yang mudah memikat lawan jenis?

Suara.com - Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, kalender bukan hanya penanda waktu. Lebih dari itu, kalendera Jawa adalah peta kosmik yang menyimpan panduan filosofis untuk menjalani kehidupan.

Memasuki tanggal 28 September 2025, kita akan bertemu dengan kombinasi unik dalam penanggalan Jawa yang sarat akan makna, yaitu weton Minggu Pon.

Tanggal ini bukan sekadar hari Minggu biasa. Menurut sistem kalender Jawa yang merupakan warisan budaya adiluhung dari Kesultanan Mataram, 28 September 2025 bertepatan dengan 5 Bakda Mulud 1959 Jimawal.

Momen ini menandai perpaduan energi hari Minggu dengan pasaran Pon, yang melahirkan karakteristik dan potensi unik bagi mereka yang lahir pada hari tersebut atau bagi siapa pun yang hendak memulai sesuatu yang penting.

Neptu 12: Simbol Kekuatan dan Kharisma

Dalam primbon Jawa, setiap hari dan pasaran memiliki nilai numerik yang disebut neptu. Hari Minggu memiliki neptu 5, sementara pasaran Pon ber-neptu 7.

Jika dijumlahkan, weton Minggu Pon memiliki total neptu 12. Angka ini dianggap cukup besar dan melambangkan keseimbangan antara kekuatan spiritual dan daya tarik duniawi.

Orang yang lahir di bawah naungan Minggu Pon dipercaya memiliki sifat dasar yang kuat dan mandiri. Mereka adalah individu yang tekun, berwibawa, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.

Seperti yang tertulis dalam salah satu sumber, perwatakan berdasarkan weton Minggu Pon adalah:

"Tekun mandiri, berwibawa. Bicaranya banyak diterima orang, suka tinggal di rumah, tidak mau memakan yang bukan kepunyaannya sendiri, suka marah kepada keluarganya, jalan pikirannya sering berbeda dengan pandangan umum. Suka berbantahan, berani kepada atasan. Rejekinya cukup."

Baca Juga: Kalender Jawa 26 September 2025: Mengupas Weton Jumat Legi yang Katanya Paling Bijaksana

Kutipan ini menyoroti kompleksitas karakter Minggu Pon. Di satu sisi, mereka adalah sosok yang dihormati dan perkataannya didengar.

Di sisi lain, mereka memiliki pendirian kuat yang terkadang membuat mereka berani menentang arus, bahkan terhadap atasan.

Pesona Aras Kembang dan Tantangan Kala Tinantang

Keunikan weton Minggu Pon tidak berhenti di situ. Analisis yang lebih dalam menunjukkan adanya dua elemen perwatakan yang kontras namun saling melengkapi, yaitu Paarasan Aras Kembang dan Rakam Kala Tinantang.

  • Aras Kembang:

Watak ini diibaratkan sebagai bunga yang sedang mekar. Ia melambangkan pesona dan daya tarik yang kuat, terutama terhadap lawan jenis.

Orang dengan weton ini cenderung mudah disukai, luwes dalam pergaulan, dan memiliki aura karismatik yang alami.

  • Kala Tinantang:

Di balik pesonanya, terdapat sisi pemberani yang kadang kala membawa permusuhan. Sifat ini mendorong mereka untuk tidak takut menghadapi konflik dan berani mengambil risiko.

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, keberanian ini bisa berujung pada timbulnya musuh atau perselisihan.

  • Kombinasi ini menciptakan pribadi yang dinamis:

memesona di luar, namun memiliki keteguhan dan keberanian yang tak tergoyahkan di dalam.

Wuku Kurantil: Potensi dan Pantangan

Setiap weton juga dinaungi oleh siklus mingguan yang disebut wuku. Pada 28 September 2025, wuku yang berlaku adalah Wuku Kurantil.

Wuku ini berada di bawah naungan Dewa Bumi, Bethara Langsur, yang membawa sejumlah karakteristik khusus. Menurut beragai referensi primbon, Wuku Kurantil memiliki beberapa ciri khas:

  • Pohon Inggas: Melambangkan sifat yang terburu-buru, namun hatinya penyabar.
  • Burung Slindhitan: Menandakan pribadi yang tidak suka menganggur dan selalu aktif.
  • Gedhong Terbalik: Ini adalah sebuah peringatan. Artinya, ada kecenderungan boros dan kesulitan dalam menyimpan harta.

Selain itu, selama Wuku Kurantil berjalan, ada beberapa pantangan yang perlu diwaspadai, seperti menghindari kegiatan yang mengarah ke bawah, misalnya memanjat.

Namun, wuku ini juga dianggap sebagai waktu yang baik untuk mencari jodoh.

Relevansi di Era Modern

Meskipun terdengar tradisional, pemahaman tentang kalender Jawa dan weton masih sangat relevan hingga kini.

Bagi banyak orang, ini bukan sekadar ramalan, melainkan sebuah bentuk kearifan lokal untuk memahami potensi diri dan menavigasi kehidupan.

Mengetahui karakteristik weton Minggu Pon pada 28 September 2025 dapat menjadi panduan untuk:

1. Pengembangan Diri

Memahami kekuatan (mandiri, berwibawa, memesona) dan kelemahan (boros, suka berbantah) dapat membantu seseorang untuk memaksimalkan potensi dan mengelola kekurangan.

2. Pengambilan Keputusan

Bagi yang meyakini, hari dengan energi Minggu Pon bisa menjadi pertimbangan untuk memulai usaha baru, mengingat sifatnya yang gigih dan cocok untuk menjadi pebisnis atau pedagang.

3. Hubungan Sosial

Kesadaran akan watak Aras Kembang dan Kala Tinantang dapat menjadi cermin dalam berinteraksi, memanfaatkan pesona untuk hal positif sambil mengendalikan keberanian agar tidak menimbulkan konflik yang tidak perlu.

Pada akhirnya, kalender Jawa 28 September 2025 dengan weton Minggu Pon-nya mengingatkan kita bahwa setiap hari adalah perpaduan energi yang unik.

Dengan memahaminya, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga mendapatkan wawasan berharga untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda merasakan relevansi perhitungan weton dalam kehidupan sehari-hari? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar

Load More