-
PMSol bersama PTK mengadakan Ocean Literasea 2025 di SDN Karangayu 02, Semarang, untuk menanamkan kesadaran menjaga laut.
-
Anak-anak diajak ikut lomba mewarnai bertema laut, edukasi bahaya sampah plastik, hingga aksi menjaga pantai.
-
Program ini juga memberikan bantuan pendidikan sebagai wujud dukungan perusahaan terhadap sekolah dan para guru.
Suara.com - Laut bukan hanya tempat wisata, tapi juga sumber kehidupan yang menopang masa depan manusia. Sayangnya, kondisi ekosistem laut Indonesia terus menghadapi tantangan, mulai dari sampah plastik, pencemaran, hingga kerusakan terumbu karang. Karena itu, penting untuk menanamkan kesadaran menjaga laut sejak dini, agar generasi muda tumbuh dengan rasa cinta dan tanggung jawab pada lingkungan.
Dan, belajar tentang laut tak harus di ruang kelas. SDN Karangayu 02, Semarang, mendadak jadi ramai dan penuh warna saat PT Pertamina Marine Solutions (PMSol) bersama PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menggelar program Ocean Literasea 2025.
Lewat kegiatan ini, Kabid Kelautan, Pesisir & Pulau-Pulau Kecil Jawa Tengah, Ir. Lilik Harnadi, M.Si, M.Sc., memberikan pembekalan mengenai pentingnya menjaga kelestarian laut.
Dengan pendekatan edukatif yang sederhana, para siswa diperkenalkan pada langkah-langkah melindungi laut, mulai dari menjaga kebersihan pantai, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga memahami peran laut sebagai penopang kehidupan manusia.
Tak hanya mendengarkan, siswa juga diajak aktif lewat lomba mewarnai bertema laut. Suasana semakin hangat ketika anak-anak, guru, dan tim perusahaan duduk bersama menikmati makan siang, membangun kebersamaan yang jarang terjadi di kegiatan sekolah biasa.
Selain itu, PTK juga memberikan bantuan pendidikan untuk sekolah, sebagai bentuk apresiasi bagi para guru yang mendidik generasi penerus bangsa.
Direktur PMSol menegaskan, Ocean Literasea bukan sekadar acara seremonial.
“Menjaga laut berarti menjaga masa depan. Kami ingin anak-anak sejak dini tumbuh dengan kesadaran akan keberlanjutan ekosistem laut,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi antara industri, sekolah, dan masyarakat, program ini jadi pengingat bahwa literasi kelautan bukan hanya soal ilmu, tapi juga tentang gaya hidup ramah lingkungan yang harus dijalani bersama.
Baca Juga: IDFES 2025 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Fashion Indonesia Lebih Terintegrasi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Mengapa Fun Run Kini Jadi Senjata Ampuh Tanamkan Empati pada Generasi Muda?
-
7 Tips agar Cepat Tidur di Malam Hari, Terbukti Efektif
-
Ini 4 Zodiak Paling Beruntung Besok 16 November 2025, Berkah Datang Bertubi-tubi
-
Souvenir Nikahan Boiyen Diungkap Tamu, Isinya Cuma Satu dan Cantik Banget
-
Rahasia Kulit Kenyal dan Bercahaya: Perawatan Sehari-hari yang Harus Dicoba
-
Cek Ramalan Shio 16 November 2025, Siapa yang Paling Beruntung Besok?
-
Pekerjaan Prestisius Rully Anggi Akbar, Suami Boiyen Beri Maskawin Bernominal Cantik
-
Contoh Soal TKA Bahasa Indonesia SMA, Lengkap dengan Jawaban
-
Kulit Kering di Usia 50-an? Coba 5 Bedak dengan Formula Melembapkan Ini
-
7 Rekomendasi Lulur di Indomaret untuk Angkat Daki dan Mencerahkan, Murah Meriah Dekat dari Rumah