Lifestyle / Male
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 10:22 WIB
Ilustrasi Hacker Bjorka. [Suara.com/Rochmat]

Suara.com - Sosok WFT, pemuda 22 tahun asal Minahasa, kini jadi sorotan usai ditangkap polisi karena disebut sebagai pemilik akun peretas legendaris Bjorka.

Rekam jejak WFT pemilik akun Bjorka pun langsung menarik perhatian publik karena sang hacker sudah aktif di dunia siber sejak 2020.

Nama Bjorka sendiri sudah lama lekat dengan sederet kasus kebocoran data besar yang bikin heboh jagat maya.

Penangkapan ini akhirnya membuka tabir siapa sosok di balik identitas misterius tersebut. Berikut ulasan lengkapnya.

Profil WFT Pemilik Akun Bjorka

Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara penangkapan Bjorka palsu atas kejahatan siber yang mengklaim mengantongi data 4,9 juta nasabah bank swasta. [Suara.com/M Yasir]

WFT adalah seorang pemuda berusia 22 tahun yang berasal dari Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara.

Dari luar, WFT tampak seperti pemuda biasa. Namun, dunia maya mengenalnya dengan identitas Bjorka, nama yang menghebohkan masyarakat Indonesia.

Meski dikenal sebagai pemilik akun Bjorka yang kerap membuat geger dengan klaim peretasan jutaan data, ternyata WFT bukanlah seorang ahli IT.

Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, mengungkapkan bahwa pemuda 22 tahun asal Minahasa ini bahkan tidak menyelesaikan pendidikannya di bangku SMK.

Dengan kata lain, kemampuan teknis yang dimilikinya tidak berasal dari jalur pendidikan formal.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pemilik Hacker Bjorka? Pelaku Ditangkap di Minahasa

Sehari-hari, WFT diketahui tidak memiliki pekerjaan tetap. Namun, ketertarikannya pada dunia teknologi membuat ia belajar secara otodidak melalui berbagai komunitas di media sosial.

Dari situlah ia mulai mengenal forum-forum gelap di internet hingga akhirnya berani menggunakan identitas Bjorka untuk melakukan berbagai aksi peretasan.

Menurut keterangan polisi, motif utama WFT sederhana, yaitu mencari uang. Hal ini diperkuat oleh kebiasaannya memperjualbelikan data pribadi maupun data institusi yang ia dapatkan dari dark web.

WFT menggunakan berbagai nama samaran. Selain Bjorka, ia sempat memakai identitas SkyWave, Shint Hunter, hingga Opposite6890. Pergantian nama ini bertujuan agar identitasnya sulit dilacak aparat.

Jejak Peretasan Bjorka

Aksi WFT di dunia siber bermula sekitar 2020, ketika ia mulai aktif di forum-forum gelap internet. Awalnya, ia hanya menjual database milik perusahaan swasta, terutama dari sektor perbankan dan kesehatan.

Load More