Lifestyle / Male
Rabu, 08 Oktober 2025 | 18:09 WIB
Potret Anies Baswedan. [Instagram/aniesbaswedan]
Baca 10 detik
  • Anies Baswedan mengkritik sistem pendidikan Indonesia sudah ketinggalan zaman.
  • Diketahui ia pernah menjabat sebagai Mendikbud.
  • Sayangnya masa jabatannya terbilang singkat.

1. Pengesahan Kurikulum 2013 (K13)

Salah satu program utama Anies adalah mengesahkan Kurikulum 2013 (K13) sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di tanah air.

K13 hadir untuk mengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006, meskipun dalam masa transisi, KTSP masih tetap diacu.

2. Perubahan Fungsi Ujian Nasional (UN)

Anies juga melakukan pembaruan signifikan terhadap tolok ukur kelulusan siswa. Di bawah kepemimpinannya, Ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi satu-satunya patokan penentu kelulusan siswa dari sekolah.

Sebaliknya, UN dialihfungsikan sebagai instrumen pemetaan pemerataan kualitas pendidikan di berbagai daerah, memberikan gambaran yang lebih komprehensif tanpa membebani siswa dengan tekanan kelulusan.

3. Penghapusan Masa Orientasi Siswa (MOS)

Inovasi lain yang cukup progresif adalah penghapusan sistem Masa Orientasi Siswa (MOS) yang kerap dijadikan ajang perpeloncoan dan praktik kekerasan oleh kakak kelas. Sistem ini kemudian diganti dengan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang lebih berorientasi pada pengenalan sekolah dan lingkungan belajar secara positif oleh pihak sekolah.

Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud?

Baca Juga: Nilai 11 Masih Diingat Terus, Prabowo Sebut Anies yang Bikin Dirinya Menang

Perjalanan Anies Baswedan sebagai Mendikbud di Kabinet Kerja memang tidak berlangsung lama. Ia hanya menyandang jabatan tersebut selama kurang dari dua tahun. Secara spesifik, Anies Baswedan menjabat sebagai Mendikbud dari 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016.

Pada tanggal 27 Juli 2016, Anies Baswedan dicopot dari jabatannya sebagai Mendikbud dalam sebuah reshuffle Kabinet Kerja.

Posisinya kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy, yang juga berasal dari golongan nonpartai. Kala itu, Presiden Jokowi tidak memberikan alasan spesifik terkait pencopotan Anies.

Ia hanya menyatakan bahwa reshuffle dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah agar lebih cepat dan efektif.

Load More