-
Menurut SNLIK 2025, literasi keuangan Indonesia mencapai 66,4% dan inklusi keuangan 80,51%, namun penyandang disabilitas masih tertinggal dengan hanya 24,3% yang memiliki rekening bank dan 14,2% akses kredit.
-
Rupiah Cepat bekerja sama dengan PPDI memberikan edukasi literasi keuangan dan CSR sebesar Rp100 juta untuk mendukung penyandang disabilitas agar lebih mandiri dalam menggunakan layanan keuangan digital.
-
Kolaborasi antara fintech, asosiasi, regulator, dan komunitas menjadi kunci untuk mengurangi kesenjangan inklusi keuangan dan membangun kemandirian ekonomi bagi kelompok disabilitas.
Suara.com - Inklusi keuangan menjadi kunci penting bagi pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas. Dengan akses ke layanan keuangan, mulai dari rekening bank hingga kredit dan produk digital, penyandang disabilitas dapat mengelola keuangan secara mandiri, meningkatkan peluang usaha, dan ikut berpartisipasi dalam transformasi ekonomi digital.
Namun, kenyataannya, akses keuangan bagi kelompok ini masih sangat terbatas, sehingga dibutuhkan langkah nyata dari regulator, industri, dan komunitas untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dirilis OJK dan BPS, indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 66,4%, sementara indeks inklusi keuangan meningkat ke 80,51%, naik dari 65,43% (literasi) dan 75,02% (inklusi) pada 2024.
Meski demikian, capaian ini belum merata di semua kelompok masyarakat. Penyandang disabilitas masih menghadapi kesenjangan besar dalam akses keuangan: hanya 24,3% penyandang disabilitas usia ≥15 tahun yang memiliki rekening bank.
Akses kredit bahkan lebih rendah, sekitar 14,2%, dibanding 20,1% pada rumah tangga non-disabilitas. Sementara itu, meski 75,7% penyandang disabilitas tercakup program jaminan kesehatan, kepemilikan produk keuangan swasta seperti asuransi individu masih di bawah 2%.
Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan Nasional (BIKN) 2025, platform fintech peer-to-peer (P2P) lending Rupiah Cepat memberikan edukasi dan dukungan keuangan bagi penyandang disabilitas. Kegiatan literasi bertema “Pemerataan Akses Keuangan untuk Kalangan Disabilitas” digelar di Gowork Menara Rajawali, Jakarta, pada Kamis (9/10/2025), bekerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) serta melibatkan 40 anggota komunitas tersebut. Acara ini juga diisi penyerahan dana CSR sebesar Rp100 juta untuk mendukung program inklusi keuangan.
Direktur Rupiah Cepat, Anna Maria Chosani, menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi kelompok disabilitas.
“Literasi keuangan adalah hak semua kalangan, tanpa terkecuali. Dukungan ini kami harap tidak hanya meningkatkan pemahaman anggota PPDI terhadap produk keuangan digital, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi mereka,” ujar Anna.
Ketua Umum PPDI, H. Norman Yulian, menyambut dukungan ini dengan antusias.
Baca Juga: AgenBRILink LQQ, Wujud Nyata Inklusi Keuangan BRI di Bengkulu Utara
“Kami berharap dukungan ini menjadi jalan menuju pemerataan akses keuangan, agar penyandang disabilitas dapat semakin mandiri dan berdaya,” ujarnya.
Senada, Direktur Eksekutif AFPI, Yasmine Meylia, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak: “Kolaborasi antara platform fintech, asosiasi, regulator, dan komunitas sangat penting untuk memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal dalam inklusi keuangan nasional.”
Langkah ini menunjukkan bahwa literasi dan akses keuangan bagi penyandang disabilitas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga industri fintech. Dengan dukungan nyata, diharapkan kesenjangan akses dapat terus diperkecil, sekaligus memberikan dampak sosial yang berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
8 Potret Ari Lasso dan Dearly Djoshua yang Kini Lagi Jadi Omongan
-
9 Situs Legal untuk Nonton Anime Subtitle Indonesia Selain Anoboy
-
Siapa Pendiri Ponpes Tebuireng? Bangunan Pesantren Dipuji Menteri PU
-
Berapa Gaji Patrick Kluivert? Dihujat usai Timnas Indonesia Kalah Lawan Arab Saudi
-
Indra Adhitya Kerja Apa? Tuntut Kembalikan Mahar hingga Uang KPR ke Chikita Meidy
-
Siapa Chusnul Chaidaroh? Disebut Istri Pertama Yai Mim yang Terseret Konflik dengan Sahara
-
Hari Santri 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Sejarah Resolusi Jihad di Indonesia
-
5 Sunscreen Moisturizer Murah Mulai Rp28 Ribuan: Skincare Praktis, Harga Ekonomis!
-
Rachel Vennya dan Perjalanan Skincare-nya: Dari Merawat Diri hingga Menemukan Rasa Percaya
-
Sumba Lebih dari Sekadar Indah: Intip Desa Patawang, Simbol Harapan dan Keberlanjutan