- New Balance lewat kampanye “Run Your Way” mengajak semua orang berlari tanpa batasan.
- Lari bukan hanya milik atlet profesional, tapi bisa dilakukan siapa saja dengan cara dan ritmenya sendiri.
- Empat mitos seputar lari diluruskan — dari anggapan harus cepat, mahal, hingga sekadar tren.
Suara.com - Di tengah padatnya rutinitas dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, lari kini bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjadi bagian dari identitas generasi modern.
Menurut riset konsumer global dari New Balance, sebanyak 70% Gen Z dan Millennials di seluruh dunia berlari setidaknya sekali seminggu.
Menariknya, 50% dari mereka melakukannya demi kesehatan, sementara 20% memiliki target performa tertentu seperti jarak dan waktu. Namun, di balik populernya olahraga ini, masih banyak mitos yang membuat sebagian orang ragu untuk mulai berlari.
Melalui kampanye global “Run Your Way”, New Balance ingin mengubah pandangan bahwa lari hanya milik pelari profesional — dengan pesan sederhana: setiap orang bisa berlari dengan caranya sendiri.
1. “Aku Nggak Bisa Lari” — Salah Besar!
Menurut Daniel Mananta, marathoner dan Brand Ambassador New Balance, setiap orang yang berlari adalah pelari.
“Kalau baru mulai dan tubuh terasa lemas atau pegal, itu tanda tubuh sedang beradaptasi, bukan berarti nggak bisa lari,” ujarnya.
Tren seperti stroller run—di mana orang tua berlari sambil mendorong stroller bayi—jadi bukti bahwa lari bisa dilakukan siapa saja, tanpa batas usia atau gender. Yang penting, mulai dulu dan nikmati prosesnya.
2. Lari Bukan Soal Kecepatan
Baca Juga: 6 Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Lari Keren ala FotoYu
Banyak orang minder karena merasa pace-nya lambat. Padahal, kata Dr. Tirta, pelari maraton sekaligus dokter, “Keberhasilan lari itu bisa dilihat dari banyak hal, seperti detak jantung yang stabil, jarak yang makin jauh, atau waktu pemulihan yang makin cepat.”
Ia mencontohkan, “Tiga bulan sebelum Berlin Marathon, saya baru pertama kali ikut marathon di Jakarta dan finish hampir 5 jam. Tapi dengan latihan konsisten, saya bisa pecahin personal best di Berlin.”
Pesannya sederhana: lari sesuai kemampuanmu — Run Your Way.
3. Lari Itu Nggak Mahal
Berlari justru termasuk olahraga dengan kebutuhan alat paling minimal. Satu sepatu lari yang nyaman sudah cukup untuk berbagai jenis latihan.
“Jangan terpengaruh social pressure. Lebih baik invest di hal yang bikin kamu konsisten, misalnya coach, daripada beli gear yang dipakai atlet elite,” ujar Daniel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Terpopuler: Amanda Manopo Menikah Berapa Kali? Viral Pernikahan Gadis dengan Kakek 74 Tahun
-
Tren Keberlanjutan Merambah Dunia Ritel: Jakarta Premium Outlets Hadirkan For A Better Tomorrow
-
Ramalan 5 Shio Paling Hoki 11 November 2025, Catat Pesan Langit Ini!
-
Ramalan Zodiak 11 November: Aries Waspada Godaan Belanja Impulsif, Gemini Hindari Ambil Utang
-
Nina Nugroho Rayakan Kekuatan Perempuan Lewat Koleksi Silent Fire
-
Sosok Ramon Gauna Lugue Ayah Amanda Manopo, Bikin Haru saat Antarkan Putrinya Menikah
-
Profesi Francia Raisa Pendonor Ginjal Selena Gomez, Sahabat yang Sempat Jadi Asing
-
7 Pilihan Warna Cat Rumah Paling Awet: Timeless dan Elegan
-
Serius Tekuni Hobi Lari? Waktunya Beli Sepatu Carbon Plate, Ini 3 Rekomendasinya
-
8 Fakta Aplikasi Zangi, Dipakai Ammar Zoni Edarkan Narkoba di Penjara