Suara.com - Nama Ahmad Sahroni kembali bikin heboh dunia maya. Setelah lama "menghilang" pasca penjarahan rumah mewahnya di Pluit, Jakarta Utara, politikus NasDem itu tiba-tiba muncul lagi.
Bukan dalam urusan politik, tapi Ahmad Sahroni muncul di momen wisuda S3. Kemunculan pria yang dikenal sebagai "Crazy Rich Tanjung Priok" ini pertama kali diketahui lewat unggahan akun TikTok @tysaz.patricia pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Dalam video berdurasi singkat, terlihat Sahroni mengenakan toga lengkap, berjalan ke panggung, dan menyalami para petinggi kampus Universitas Borobudur.
Setelah itu, ia resmi menyandang gelar Dr. H. Ahmad Sahroni, S.E., M.I.Kom., setelah menyelesaikan program doktoral di bidang Ilmu Hukum.
Bukan cuma momen wisudanya yang jadi sorotan. Banyak yang mempertanyakan apa judul disertasi Ahmad Sahroni?
Lantas, Apa Judul Disertasi Ahmad Sahroni?
Berdasarkan laman resmi Universitas Borobudur dan Fraksi NasDem DPR RI, disertasi Sahroni berjudul, "Pemberantasan Korupsi Melalui Prinsip Ultimate Remedium: Suatu Strategi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara."
Lewat penelitian itu, Sahroni meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude dan IPK 3,95. Namun, alih-alih menuai pujian, publik justru ramai mempertanyakan proses akademis dan kesesuaian bidang studinya.
Tak lama setelah kabar kelulusan beredar, kolom komentar media sosial langsung dipenuhi beragam reaksi.
Seorang pengguna X menulis, "Kok bisa ya S1 manajemen ke S2 dan S3 hukum??? Aneh si," menyoroti lintas disiplin studi yang diambil Sahroni.
Baca Juga: Lama Tak Terlihat, Ahmad Sahroni Tiba-tiba Muncul di Wisuda S3, Judul Disertasi Bikin Salfok
Yang lain bertanya lebih lugas, "Bapak Roni, lulus doktor dari universitas apa?"
Ada pula yang menyinggung kehadirannya yang tiba-tiba, "Enggak pernah masuk kuliah, tiba-tiba ikut wisuda."
Sementara itu, akun lain yang menamakan diri xiao ni menulis dengan nada sarkastik, "Metodenya apa, fenomenologi?"
Beberapa komentar bahkan lebih keras. Akun @HermanHabibi70 menulis, "Era negeri udah rusak sampai gelar pun bisa diperoleh cuma sebulan. Padahal nulis karya ilmiah aja butuh berbulan-bulan."
Komentar serupa datang dari akun @KamenRiderRX_GT yang menyindir, "Yang nilainya rata-rata 6 kemarin itu ya? Otaknya mampu S3 ya?"
Respons warganet ini memperlihatkan bahwa publik masih sulit percaya dengan pencapaian akademik Sahroni yang muncul tiba-tiba, apalagi setelah beberapa bulan lalu ia sempat jadi sorotan negatif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
7 Moisturizer Mengandung Peptide untuk Kurangi Kerutan, Bikin Wajah Kencang dan Awet Muda
-
Ramalan Zodiak 15 Oktober 2025: Panduan Lengkap untuk Bintang Anda Hari Ini
-
Berapa Gaji Voice Over TV? Narator Acara Trans7 Disorot Buntut Konten Ponpes Lirboyo
-
Intip Koleksi Tas Mini Amanda Manopo: Ukuran Mungil, tapi Harga Selangit
-
5 Rekomendasi Krim untuk Flek Hitam dan Garis Penuaan, Best Anti-Aging!
-
5 Rekomendasi Physical Suncreen yang Cocok untuk Kulit Kering, Kulit Tetap Lembap dan Terlindungi
-
Kronologi Rumah Atalia Praratya Digeruduk Santri, Berawal dari Ucapan Soal Ponpes Al Khoziny
-
Eau de Parfum Tahan Berapa Jam? Ini 5 Rekomendasi yang Murah dan Bagus
-
Kekayaan Atalia Praratya Tembus Rp26,5 M, Digeruduk Santri Buntut Pernyataan Soal Ponpes Al Khoziny
-
Tips Pemula: Pentingnya Edukasi Sebelum Terjun ke Dunia Trading