-
Tokoh MUI menilai Ponpes Al Khoziny layak mendapat dana APBN.
-
KH Cholil Nafis dan Gus Miftah menegaskan pesantren berperan besar dalam sejarah dan pembangunan bangsa.
-
Pro-kontra muncul terkait penggunaan APBN untuk ponpes swasta dan tanggung jawab atas insiden runtuhnya bangunan.
Sejumlah ulama besar diketahui pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Siwalanpanji. Berikut profil singkat tokoh besar NU yang berhubungan dengan Al Khoziny:
1. KH Muhammad Hasyim Asy'ari (Pendiri NU)
KH Hasyim Asy'ari (14 Februari 1871 – 25 Juli 1947) merupakan salah satu ulama besar yang dianugerahi pahlawan nasional. Ia dikenal sebagai pimpinan tinggi pertama dan pendiri organisasi massa Islam, Nahdlatul Ulama (NU).
Hasyim Asy'ari juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren TebuIreng di Jombang, Jawa Timur, salah satu ponpes tertua di Indonesia.
Beliau berasal dari keluarga yang sangat religius dan merupakan putra dari Kiai Asy'ari dan Nyai Halimah. Salah satu putranya adalah K.H. A. Wahid Hasyim (juga pahlawan nasional perumus Piagam Jakarta), dan cucunya adalah K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden RI ke-4.
2. KH Nawawi (Pendiri Pesantren Ma'had Arriyadl Ringin Agung, Kediri)
Sebagai pendiri Pesantren Ma'had Arriyadl Ringin Agung, Kediri, KH Nawawi dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Ia mengajar santri dengan mendalam menggunakan kitab-kitab kuning dan menjadi bagian dari tradisi keilmuan NU.
Mengutip laman NU, Kiai Nawawi pernah menjadi santri Hadratussyiakh KH Hasyim Asy'ari di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Selain itu, pernah menjadi santri KH Qosim Siwalan Panji Buduran Sidoarjo, serta KH Sholeh Mojosari dan KH Kholil Kademangan Bangkalan.
Baca Juga: Kekayaan Atalia Praratya Disorot, Ini Pemicu Kemarahan Santri Se-Bandung
3. KH. Abdul Wahab Hasbullah (Tambakberas, Jombang)
K.H. Abdul Wahab Chasbullah (31 Maret 1888 – 29 Desember 1971) adalah salah satu pendiri gerakan Nahdlatul Ulama.
Beliau menginisiasi penggunaan surat kabar untuk dakwah, dengan didirikannya surat kabar Nahdlatul Ulama, Soeara Nahdlatul Oelama. Ia juga menciptakan lirik lagu Nahdlatul Ulama, Ya Lal Wathon, pada tahun 1934.
Sosok yang dikenal sebagai Mbah Wahab ini pernah menjadi Panglima Laskar Mujahidin (Hizbullah) ketika melawan penjajah Jepang.
Ia juga tercatat sebagai anggota DPA bersama Ki Hajar Dewantoro. Tahun 1914 mendirikan kursus bernama “Tashwirul Afkar”.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
Terkini
-
Menyelami Keindahan Tersembunyi: Intip Surga Alam di Taman Nasional Alas Purwo
-
Ketika Ratu Maxima Soroti Darurat Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia
-
7 Rekomendasi Sepatu Putih Wanita Paling Keren dan Elegan, Klasik dan Tak Lekang Waktu
-
Luna Maya Ungkap Sisi Berbeda di Film Suzzana Ketiga: Bukan Lagi Kisah Sundel Bolong
-
Festival Budaya Indonesia Hadir di Turki, Tampilkan Kekayaan Tradisi 2 Negara
-
11 Zodiak dengan Kutukannya Masing-masing Sejak Lahir, Cek Kutukanmu!
-
Gaya Hidup Ramah Bumi: Perpanjang Umur Barang, Kurangi Sampah, Hidup Lebih Sustainable
-
Nadya Arina Ungkap Tantangan Jadi Korban 'Love Bombing' Jerome Polin di Film Penerbangan Terakhir
-
Konser Dewa 19 dan Rekor MURI Berangkatkan Umrah 1.171 Karyawan Jadi Highlight di GBK
-
Gabung Pertaruhan Season 3, Maudy Effrosina Sebut Karakter Laras Punya Banyak 'Lapisan' Misterius