- Kegiatan Pojok Literasi di Desa Muara menghadirkan dongeng interaktif yang mengajarkan nilai kebaikan, keberanian, dan cinta tanah air kepada anak-anak dengan cara menyenangkan.
- Relawan berbagi kisah inspiratif, membuat anak-anak belajar sambil tertawa dan pulang dengan semangat baru untuk terus belajar.
- Mendongeng terbukti bermanfaat untuk menumbuhkan empati, imajinasi, serta karakter anak, menjadikannya metode belajar yang hangat dan bermakna.
Suara.com - Mendongeng sudah lama dikenal sebagai sarana belajar yang efektif dan menyenangkan bagi anak-anak. Melalui cerita, anak tidak hanya terhibur, tetapi juga belajar mengenal nilai-nilai kehidupan.
Dongeng juga dapat membantu mereka mengembangkan empati, daya imajinasi, kemampuan bahasa, serta rasa percaya diri. Menurut banyak psikolog anak, mendongeng juga melatih konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis.
Saat anak mendengarkan kisah, mereka berusaha memahami alur cerita, mengenali karakter, dan menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, sebuah proses yang secara alami merangsang daya pikir.
Selain itu, nilai-nilai yang terkandung dalam dongeng, seperti keberanian, kejujuran, dan kerja sama, menjadi pondasi karakter yang kuat bagi anak-anak di masa depan.
Cerita yang disampaikan dengan cara hangat juga membantu mempererat hubungan antara anak dan pendengar, baik guru, orang tua, maupun relawan.
Hal inilah yang menjadi latar belakang acara yang bertajuk “Mari Mendongeng untuk Anak-anak” digelar baru-baru ini Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kamis (9/10/2025) lalu.
Dalam acara yang menjadi bagian dari program Pojok Literasi itu, ratusan anak tampak bersemangat duduk di halaman terbuka, tertawa lepas sambil menyimak kisah yang dibawakan para relawan Komunitas Tzu Chi–Agung Sedayu Group (ASG).
Di sini, anak-anak belajar lewat cara yang menyenangkan dan penuh imajinasi. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukatif.
Sepanjang bulan Oktober, kegiatan Pojok Literasi memang telah menghadirkan empat rangkaian aktivitas yang dikaitkan dengan semangat Sumpah Pemuda.
Baca Juga: Ulasan Buku Minderella, Kisah tentang Cinderella yang Suka Minder
Anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain, dari mendengarkan dongeng, menjawab kuis interaktif, menonton film sejarah, menggambar peta Indonesia, hingga belajar berhitung bersama pengajar setempat.
Suasana minggu pertama berlangsung meriah. Para relawan tampil ekspresif saat membawakan kisah penuh pesan moral tentang kebaikan, keberanian, dan cinta tanah air.
Setiap tawa dan tepuk tangan anak-anak menjadi bukti bahwa mereka belajar sesuatu yang berharga tanpa merasa digurui.
“Rasanya menyentuh sekali bisa ikut di sini. Kami senang karena kegiatan seperti ini bukan hanya membahagiakan anak-anak, tapi juga memberi makna bagi kami para relawan,” ujar Veronica, salah satu relawan.
Belajar yang Membumi dan Bermakna
Program Pojok Literasi di Muara menunjukkan bahwa belajar tidak selalu harus dilakukan di ruang kelas. Lewat kegiatan seperti mendongeng, anak-anak dapat memahami pelajaran hidup dengan cara yang ringan dan menyenangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Terpopuler: Mengenal Sosok Timothy Anugerah, 6 Mahasiswa Unud dapat Sanksi
-
4 Cara Pesan Tiket Kereta Api Online Lewat HP Tanpa Harus Antre di Stasiun
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal yang Sering Dipakai Pramugari, Wanginya Segar dan Tahan Lama
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Pengguna Kereta: Ampuh Halau Sinar UV, Mulai Rp40 Ribuan
-
Eau de Parfum Dipakai di Mana? Ini Tips Wangi Tahan Lama dan Rekomendasi Parfumnya
-
Siapa Pemilik Shandika Widya Cinema? PH Xpose Uncensored Trans7 yang Senggol Pesantren
-
Kompor di Dapur Sarwendah Merek Apa? Harganya Disebut Tembus Rp1 Miliar
-
5 Rekomendasi Face Mist Penyegar Wajah Saat Naik Kereta: Ringan, Praktis, dan Anti Kusam!
-
Apakah Flek Hitam Bisa Hilang? Ini Rangkaian Skincare yang Bisa Jadi Solusi
-
6 Rekomendasi Parfum Awet untuk Traveling: Segar, Ringkas, dan Anti Luntur Saat Terkena Keringat