-
Tahun ini, 50% partisipan Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives 2025 mengusung program CSR bergenre Cause Promotion dan Social Marketing yang fokus pada perubahan perilaku masyarakat.
-
Majalah MIX MarComm menilai kampanye dengan engagement index tertinggi sebagai bentuk nyata efektivitas gerakan perubahan sosial.
-
Pergeseran tren ini menandai babak baru CSR: dari sekadar bantuan finansial menuju upaya membentuk perilaku dan pola pikir yang lebih berkelanjutan.
Suara.com - Dalam satu dekade terakhir, wajah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia mulai bergeser. Bila dulu aktivitas CSR identik dengan donasi, beasiswa, atau bantuan langsung bagi masyarakat, kini banyak perusahaan memilih pendekatan yang lebih strategis: mengubah perilaku masyarakat agar lebih peduli, berdaya, dan berkelanjutan.
Fenomena ini terlihat jelas dalam penyelenggaraan Indonesia’s Best Corporate Sustainability Initiatives 2025 yang digelar oleh Majalah MIX MarComm. Tahun ini, tema besar yang diangkat adalah tentang kontribusi korporasi terhadap upaya perubahan perilaku masyarakat menuju arah yang lebih baik.
Menurut data, sebanyak 50 persen partisipan yang mengikuti ajang penghargaan tahun ini mengusung inisiatif CSR bergenre Cause Promotion dan Social Marketing—dua pendekatan yang sama-sama bertujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat di berbagai bidang, mulai dari lingkungan, sosial, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.
“Untuk mengukur efektivitas kampanye perubahan perilaku, kami menggandeng Ivosights dengan Ripple10 Digital Listening Tools. Kami ingin melihat sejauh mana kampanye tersebut menjangkau publik dan membangun keterlibatan,” ujar Lis Hendriani, Pemimpin Majalah MIX MarComm.
Lis menjelaskan, kampanye dengan tingkat engagement tertinggi dinilai berhasil karena mampu menumbuhkan gerakan perubahan nyata di masyarakat.
“Kami percaya, keberlanjutan tidak hanya soal memberi, tapi juga soal menginspirasi perubahan perilaku,” tambahnya.
CSR Tak Lagi Soal Amal, tapi Soal Dampak Perilaku
Dalam ajang tahunan yang sudah memasuki dekade ke-10 ini, MIX MarComm tidak hanya menyoroti angka dan nominal bantuan. Fokus utamanya kini adalah bagaimana program CSR mampu mengubah cara pandang dan kebiasaan masyarakat terhadap isu tertentu.
Pendekatan Cause Promotion berfokus pada peningkatan kesadaran publik terhadap isu sosial dan lingkungan. Sementara Social Marketing melangkah lebih jauh—tidak hanya mengajak, tapi memastikan perubahan perilaku benar-benar terjadi melalui strategi komunikasi dan intervensi yang terukur.
Baca Juga: Prabowo Minta Bos Danantara Rampingkan Perusahaan BUMN Hanya Jadi 200
Misalnya, kampanye pengurangan sampah plastik, gaya hidup sehat, atau dukungan terhadap pendidikan perempuan di daerah terpencil.
“Di sini, perusahaan berperan sebagai katalis perubahan, bukan sekadar penyumbang dana,” kata Lis.
Ajang yang Mengukur Dampak dan Akuntabilitas
Proses seleksi program dilakukan melalui tiga tahap penjurian, mulai dari evaluasi dokumen, wawancara daring dengan dewan juri, hingga finalisasi penilaian. Kriteria yang digunakan meliputi konsep program, potensi Social Return on Investment (SROI), roadmap pelaksanaan, serta kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Untuk kategori individu dan tim, penilaian juga menyoroti visi jangka panjang, soliditas tim, serta keterlibatan multistakeholder.
Lis menjelaskan, hasil penjurian diklasifikasikan ke dalam empat tingkat predikat: Excellent, Very Good, Good, dan Moderate. Hanya program dengan tiga kategori tertinggi yang berhak menerima penghargaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
10 Sunscreen dengan Efek Tone Up untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Wajah Jadi Glowing
-
Biodata dan Pendidikan Magisha Afryea Thohir, Anak Menpora Dinikahi Moshe Darron Panjaitan
-
7 Rekomendasi Day Moisturizer untuk Mengatasi Flek Hitam
-
Biodata dan Agama Harry Vaughan, Aktor Asmara Gen Z yang Jadi Pujaan
-
Belajar dari Kasus Julia Prastini, Ini 7 Penyebab Orang Berselingkuh meski Sudah Menikah
-
Cara Membuat Sunscreen Alami untuk Wajah: Aman, Murah, dan Mudah Dibuat di Rumah
-
Melda Safitri Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK: Sudah Temani Berjuang dari Nol
-
10 Cara Efektif Mengendalikan Stres di Tempat Kerja, Selamatkan Diri dan Kesehatan Mentalmu
-
Cream Anti-Aging yang Bagus Merk Apa? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp90 Ribu
-
Dokter Kamelia Tolak Dinikahi Ammar Zoni di Penjara, Ini Alasannya