Dulu, istri selalu berusaha menciptakan kebersamaan dengan makan malam bersama, menonton film berdua, atau sekadar berbagi cerita sebelum tidur. Tapi kini, semua itu tak lagi menjadi prioritas.
Istri akan lebih fokus pada dirinya sendiri entah sibuk bekerja, bermain HP, atau menghabiskan waktu bersama teman-teman tanpa melibatkan suami. Bagi sebagian istri, ini adalah bentuk pelarian dari hubungan yang membuatnya lelah.
5. Tidak Lagi Marah atau Cemburu
Uniknya, ketika istri masih mencintai, biasanya ia akan menunjukkan emosi baik dalam bentuk marah, kecewa, atau cemburu. Tapi saat semua rasa itu hilang, diam justru menjadi tanda paling menyakitkan.
Istri bahkan tak lagi mempermasalahkan jika suami pulang larut malam, tak peduli jika suaminya sibuk dengan HP, bahkan tak menuntut apa pun lagi. Diamnya bukan bentuk pengertian, melainkan tanda bahwa ia sudah berhenti berharap.
6. Segala Sesuatu Terasa Formal dan Hambar
Ketika cinta masih hidup, percakapan sederhana bisa terasa hangat. Namun, pada istri yang sudah mati rasa, interaksi sehari-hari berubah menjadi rutinitas tanpa makna.
Ia akan berbicara seperlunya, melakukan kewajiban rumah tangga tanpa ekspresi, dan menanggapi suami dengan datar. Hubungan terasa seperti dua orang yang tinggal di rumah yang sama, tapi hidup di dunia yang berbeda.
7. Tidak Lagi Berjuang untuk Hubungan
Baca Juga: Bunyi Putusan Cerai Clara Shinta dengan Suami Pertama
Salah satu tanda paling jelas adalah ketika istri berhenti berusaha memperbaiki keadaan. Istri tak lagi peduli jika ada masalah, tidak berinisiatif berdamai setelah bertengkar, dan membiarkan jarak semakin lebar.
Bagi istri yang sudah mati rasa, keheningan lebih nyaman daripada mencoba memperjuangkan sesuatu yang sudah terasa sia-sia. Saat ini terjadi, hubungan berada di titik paling rapuh antara bertahan tanpa perasaan atau berpisah dengan kelegaan.
Meski terdengar menyedihkan, kondisi ini bukan berarti akhir segalanya. Jika kedua pihak mau terbuka dan jujur, rasa bisa tumbuh kembali. Kuncinya ada pada komunikasi yang tulus, saling mendengarkan, dan usaha nyata untuk memperbaiki hubungan.
Suami perlu menunjukkan perhatian, menghargai, dan kembali memahami apa yang dibutuhkan oleh pasangannya karena dalam hubungan yang dibutuhkan bukan sekadar secara materi, tapi juga secara emosional.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bukan Sekadar Jualan, Tapi Inovasi: Cara Pintar yang Bikin UMKM Naik Kelas
-
5 Rekomendasi Pompa Air Tahan 24 Jam dan Jarang Macet, Mulai Rp600 Ribuan
-
7 Tinted Sunscreen Terlaris di Shopee untuk Flek Hitam dan Jerawat
-
7 Rekomendasi Film Mirip Abadi Nan Jaya, Film Zombie Pertama Indonesia
-
5 Pilihan Sepatu New Balance Ori Paling Murah yang Nyaman dan Stylish
-
5 Sampo Non SLS untuk Rambut Rontok dan Ketombe yang Ramah Lingkungan
-
5 Rekomendasi Parfum Aroma Buah yang Manis, Harga Terjangkau
-
Kalender Jawa 25 Oktober 2025: Potensi Besar Sabtu Kliwon dan Peruntungan Weton Lain
-
Chuck Shine Hingga Classic Trainer: Koleksi Baru Converse 2025 Hadirkan Pilihan Gaya untuk Semua!
-
Biar Muka Putih Glowing Pakai Apa? Ini 5 Produk Skincare yang Bisa Membantu