Lifestyle / Female
Senin, 27 Oktober 2025 | 16:43 WIB
Loubi Show, Women’s Spring/Summer 2026. (dok. Christian Louboutin)
Baca 10 detik
  • Christian Louboutin kembali memukau dunia mode dengan Loubi Show Spring/Summer 2026 yang digelar di stadion sepak bola Paris.
  • Pertunjukan teatrikal hasil kolaborasi dengan David LaChapelle dan Blanca Li ini memadukan seni, olahraga, dan nostalgia masa muda.
  • Koleksi Cassia terbaru pun menegaskan bahwa keanggunan dan energi kompetisi bisa berpadu dalam harmoni yang memesona.

Suara.com - Setelah sukses besar dengan pertunjukan spektakuler penuh air di musim lalu, Christian Louboutin kembali menciptakan panggung yang tak kalah megah dan tak terduga untuk koleksi Women’s Spring/Summer 2026. Kali ini, sang maestro sepatu merah legendaris melangkah ke ranah yang baru — lapangan sepak bola.

Berlatar di Dojo Arena, Paris, Louboutin menggandeng David LaChapelle sebagai sutradara artistik dan Blanca Li sebagai koreografer untuk menampilkan babak baru dari Loubi Show, pertunjukan yang memadukan seni dan atletisme dalam format imersif dan teatrikal.

Mengusung semangat homecoming khas Amerika, pertunjukan ini menghadirkan euforia kompetisi, nostalgia masa muda, dan energi kemenangan.

Dalam lima babak yang memikat, penonton disuguhi parade marching band Sapeur-Pompiers de Paris, pemandu sorak penuh semangat, musik live, penampilan para penari yang bertransformasi menjadi pemain sepak bola, hingga penutupan megah yang menyalakan sukacita layaknya pesta kemenangan.

Loubi Show bukan sekadar fashion show, tetapi sebuah perjalanan emosional — menghidupkan kembali kenangan masa remaja yang bebas, penuh warna, dan sedikit gila.

Dalam tangan ajaib LaChapelle, lapangan hijau berubah menjadi panggung surealis, tempat imajinasi dan glamor bertemu.

Pertunjukan dibuka dengan penampilan cameo dari seorang model Paris legendaris — yang oleh LaChapelle disebut “as French as the Eiffel Tower” — mendorong mesin pemotong rumput di tengah lapangan. Lalu, penonton dibawa ke dunia penuh kejutan dengan baton twirler, marching band, hingga maskot kuda laut, hewan favorit Christian Louboutin, yang muncul dengan gaya playful nan teatrikal.

Nuansa musikal acara ini semakin lengkap dengan penampilan Milo Thoretton, penyanyi asal Prancis yang menggabungkan keanggunan khas Prancis dan energi Amerika melalui tiga lagu romantis kontemporernya.

Dan seperti biasa, Christian Louboutin menutup panggungnya dengan keajaiban. Di babak terakhir, ia menampilkan kembali karya ikonisnya, Ballerina Ultima, sepatu ekstrem yang terinspirasi dari posisi en pointe penari balet.

Baca Juga: Blibli dan Anain Luncurkan Koleksi Eksklusif 'Roots'

Loubi Show, Women’s Spring/Summer 2026. (dok. Christian Louboutin)

Kini, desain tersebut dihidupkan kembali dengan siluet depan khas Cassia dan taburan strass yang berkilau. Sepatu itu ditampilkan di atas kue raksasa — sebuah simbol teatrikal yang hanya bisa lahir dari imajinasi seorang Louboutin.

Lebih dari sekadar nostalgia, Loubi Show juga memperkenalkan lini Cassia terbaru yang kini berkembang menjadi koleksi penuh dengan sentuhan balet. Ada Cassia Annmac yang lembut terinspirasi dari leg warmers, Cassiasticina yang feminin seperti sepatu balet klasik, dan Ruben, desain Cassia pertama untuk pria yang memadukan keanggunan dan keberanian.

Pertunjukan ini menciptakan kontras indah antara kelembutan dan kekuatan, keanggunan dan adrenalin. Dalam dunia yang dibangun Louboutin dan LaChapelle, batas antara olahraga dan seni menghilang — meninggalkan satu pesan kuat: fashion adalah perayaan dari gerak, gairah, dan imajinasi tanpa batas.

Load More