Suara.com - Wajah pendidikan Indonesia tengah bersiap menyambut era transformasi besar. Di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, dua program pendidikan ambisius telah diluncurkan dengan masing-masing dengan misi yang sangat spesifik yakni Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat.
Kedua program itu bukan sekadar penambahan sekolah baru, melainkan upaya strategis dalam akselerasi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
Namun, apa perbedaan mendasar antara Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat? Simak penjelasan berikut ini.
Sekolah Garuda: Jembatan Menuju Kampus Elite Dunia
Sekolah Garuda adalah program pendidikan premium yang didesain untuk mencetak talenta-talenta muda Indonesia yang siap bersaing di panggung global.
Inisiatif yang termasuk dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) ini bertujuan utama untuk pemerataan akses pendidikan sains dan teknologi berkualitas tinggi.
Targetnya jelas yakni meluluskan pelajar yang mampu menembus universitas-universitas elite dunia, seperti Harvard dan Oxford.
Fokus utama Sekolah Garuda adalah membina siswa-siswi berprestasi, khususnya dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), agar memiliki daya saing global di bidang sains dan teknologi.
Sekolah Garuda terdiri dari Sekolah Garuda Baru (dibangun dari awal) dan Sekolah Garuda Transformasi (penguatan SMA/MA yang sudah ada).
Pemerintah menargetkan empat Sekolah Garuda baru rampung dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027, menjadikannya mercusuar kualitas pendidikan di Tanah Air.
Baca Juga: Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
Sekolah Rakyat: Memutus Rantai Kemiskinan dengan Pendidikan Gratis
Berbeda dengan Sekolah Garuda yang berorientasi global, Sekolah Rakyat hadir dengan misi fundamental untuk mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Program ini adalah bukti nyata kehadiran negara dalam upaya memutus rantai kemiskinan antar-generasi.
Sasaran Sekolah Rakyat adalah anak-anak dari kelompok masyarakat Desil 1 dan Desil 2 yang terdata di Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), atau keluarga paling rentan secara ekonomi.
Hingga Oktober 2025, telah berdiri 165 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia dengan menampung hampir 16 ribu murid.
Beda Sekolah Garuda vs Sekolah Rakyat
Perbedaan utama Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat terletak pada tujuan, sasaran siswa, dan lembaga pengelola. Berikut adalah penjelasannya lebih rinci:
1. Tujuan Utama
Sekolah Garuda ditujukan untuk mengembangkan bakat siswa berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikan ke universitas terbaik di dalam dan luar negeri, seperti Harvard atau Oxford.
Program ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di tingkat global.
Sementara itu Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan pendidikan berkualitas secara gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin.
Harapannya dengan adanya sekolah rakyat ini dapat memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang layak.
2. Sasaran Siswa
Sekolah Garuda sasarannya adalah Siswa berprestasi, tidak terikat pada latar belakang ekonomi tertentu, khususnya dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Di sisi lain, Sekolah Rakyat punya sasarannya adalah anak dari kategori desil 1 dan 2 yang terdata di DTSEN atau kelompok masyarakat paling rentan secara ekonomi.
3. Jenjang Pendidikan
Sekolah Garuda difokuskan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bagi siswa dengan prestasi akademik dan nonakademik yang unggul. Sementara itu, jenjang pendidikan Sekolah Rakyat adalah SD, SMP, dan SMA.
4. Kurikulum
Sekolah Garuda menerapkan kurikulum nasional yang dikombinasikan dengan kurikulum internasional misalnya, International Baccalaureate. Sementara itu, Sekolah Rakyat kemungkinan besar akan menerapkan kurikulum nasional ditambah penguatan karakter.
5. Pengelola
Sekolah Garuda berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Sedangkan Sekolah Rakyat dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
6. Model Sekolah
Sekolah Garuda menekankan pada kualitas pengajaran, penerapan kurikulum holistik, serta fasilitas modern seperti laboratorium sains, perpustakaan lengkap, dan ruang belajar yang nyaman untuk menunjang pembelajaran.
Sementara itu Sekolah Rakyat akan mengadopsi konsep asrama (boarding school) untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Selain itu, sekolah ini juga akan memastikan kecukupan gizi para siswa, mengingat banyak dari mereka berasal dari latar belakang ekonomi rendah.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bahaya Mengintai di Sungai Balantieng dari Banjir hingga Tambang, Apa Dampaknya?
-
Tahun Baru, Saatnya Menata Finansial dengan Lebih Tenang
-
7 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2025, Ada Indonesia?
-
Terpopuler: Rekomendasi Sunscreen Anti Aging hingga Sepatu Lokal Senyaman Nike
-
Stop Kemerahan! Ini Dia Solusi Eksfoliasi Nyaman untuk Kulit Sensitif
-
Wajib Coba! 5 Body Lotion Terbaik untuk Kulit Cerah Remaja, Harga Mulai Rp10 Ribuan
-
Hari Ibu Tanggal Berapa? Sontek 15 Ide Kado yang Bikin Bunda Nangis Terharu
-
10 Ide Tukar Kado Natal Rp10 Ribu, Lebih Berkesan dari Hadiah Mahal
-
6 Sunscreen dengan Anti-Aging untuk Ibu Rumah Tangga Usia 30 Tahun ke Atas
-
Deodoran Apa yang Gak Bikin Ketiak Hitam? Ini 5 Pilihan yang Layak Dicoba