-
- Negerikami lahir dari keresahan Atta Ul Karim karena budaya Indonesia belum dikenal luas di dunia.
- Program ini memperkenalkan budaya Indonesia secara kreatif dan modern, menonjolkan nilai gotong royong dan keberagaman.
- Atta menggandeng Wali Kota Jakarta Selatan agar dukungan pemerintah bisa memperkuat diplomasi budaya Indonesia.
Suara.com - Banyak orang Indonesia bangga dengan kekayaan budaya, dari tarian, kuliner, hingga karya seni. Namun, di panggung dunia, masih sedikit yang benar-benar mengenal kedalaman budaya Nusantara.
Inilah keresahan yang dirasakan Atta Ul Karim, Ketua International Creatives Exchange (ICE), yang kerap kesulitan menjelaskan keindahan dan keragaman budaya Indonesia kepada teman-temannya di luar negeri.
“Saya ini banyak sekali teman di luar negeri, dan saya paham betul betapa kayanya budaya Indonesia. Tapi menjelaskannya kepada mereka, itu sulit sekali,” ujar Atta.
Dari kegelisahan itulah lahir Negerikami, sebuah program yang dirancang ICE untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke mata dunia dengan cara yang lebih kreatif, visual, dan mudah dipahami.
Negerikami tak hanya menampilkan tarian, musik, atau busana tradisional, tetapi juga nilai-nilai yang hidup di baliknya, tentang gotong royong, keberagaman, dan kebanggaan terhadap identitas lokal.
Program ini diharapkan menjadi jembatan antara generasi kreatif Indonesia dan masyarakat global yang haus akan narasi autentik dari negeri ini.
Untuk mewujudkan langkah awalnya, Atta pun mengajak Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, untuk meresmikan Negerikami.
Ia menilai sosok Wali Kota Anwar tepat karena dikenal cepat tanggap terhadap isu warga dan memiliki perhatian besar terhadap potensi komunitas kreatif di wilayahnya. Apalagi, kantor ICE memang berlokasi di Jakarta Selatan.
Dukungan pemerintah daerah, menurut Atta, menjadi penting agar misi budaya ini tak hanya berhenti di tataran ide, tapi bisa bertransformasi menjadi gerakan nyata yang memperkuat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional.
Baca Juga: Dari Mal Hingga Taman Kota: 5 Transformasi Ruang Urban untuk Lestarikan Budaya
Pertemuan itu pun diakhiri dengan simbol persahabatan, Atta menyerahkan sebuah plakat kenang-kenangan kepada Wali Kota sebagai pengingat kolaborasi mereka. Sebuah langkah kecil, tapi bisa jadi awal besar bagi “Negerikami” untuk membawa wajah baru budaya Indonesia ke dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Profil Rizki Juniansyah, Lifter yang Diangkat Prabowo Jadi Letnan Dua TNI
-
Ramai Kritik Desta Perankan Dono di Warkop DKI Reborn, Ini Perbandingan Pendidikan Mereka
-
5 Rekomendasi Krim Retinol untuk Usia 50 Tahun, Ampuh Atasi Flek Hitam dan Kerutan
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Wangi Kue, Cocok untuk Wanita Penyuka Aroma Manis
-
Link Resmi Download Logo Hari Pahlawan 2025 Lengkap: PNG, AI, CDR, dan SVG
-
5 Sunscreen untuk Perlindungan dari Polusi, Cocok bagi Masyarakat Urban
-
5 Treatment Kecantikan untuk Menghilangkan Flek Hitam, Lebih Efektif dari Skincare
-
6 Shio Paling Bersinar di 7 November 2025, Keberuntungan dan Rezeki Menanti
-
3 Sunscreen untuk Mencegah Hiperpigmentasi bagi Wanita Usia 40-an
-
7 Rekomendasi Lipstik yang Bisa Buat Blush On: Praktis, Bikin Bibir dan Pipi Jadi Merona