Lifestyle / Food & Travel
Jum'at, 07 November 2025 | 14:38 WIB
Ilustrasi sashimi. (Freepik)
Baca 10 detik
  • Sashimi merupakan hidangan berupa potongan ikan mentah.
  • Hidangan ini hanya aman di suhu ruang maksimal dua jam.
  • Penyimpanan yang salah bisa memicu pertumbuhan bakteri berbahaya dan membuat keracunan makanan.

Suara.com - Sushi dan sashimi menjadi makanan favorit banyak orang. Kendati demikian, perlu diketahui soal seberapa lama sebenarnya sashimi aman dibiarkan di suhu ruang.

Seperti baru-baru ini, sebuah akun TikTok membagikan pengalaman tidak menyenangkan setelah menyantap sushi dan sashimi di sebuah mall.

Sushi yang ia santap sudah berbentuk kemasan dan dipajang di etalase gerai. Namun setelahnya ia justru keracunan.

"Update: i got food poisoned by ae*n’s sashimi </3 never again beli sashimi pack pack an," ungkap akun @/methanoiastar, dikutip Jumat (7/11/2025).

Rentan Bakteri

Sashimi, potongan ikan mentah berkualitas tinggi, adalah hidangan lezat yang sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri jika tidak ditangani dengan benar.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memiliki panduan ketat untuk makanan mudah busuk, termasuk ikan mentah.

Dilansir dari Healthline, menurut FDA makanan jenis ini tidak boleh dibiarkan di suhu ruang selama lebih dari dua jam.

Bahkan, jika suhu lingkungan di atas 32°C (90°F), batas waktu ini menyusut drastis menjadi hanya satu jam.

Mengapa demikian? Alasannya terletak pada "zona bahaya" suhu. Suhu antara 4°C (40°F) dan 60°C (140°F) adalah kondisi ideal bagi bakteri patogen untuk berkembang biak dengan cepat.

Baca Juga: Suka Makan Sashimi? Simak 5 Tips Penting Memilih Salmon Segar

Bakteri-bakteri ini tidak hanya merusak kualitas makanan, tetapi juga dapat memicu penyakit bawaan makanan yang serius, atau yang sering kita sebut keracunan makanan.

Ilustrasi sashimi. (Freepik)

Konsumsi ikan mentah yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi dari bakteri seperti Vibrio parahaemolyticus, Staphylococcus aureus, berbagai jenis Salmonella, dan Listeria monocytogenes, serta parasit.

Beberapa jenis ikan, seperti tuna dan makarel, juga rentan terhadap pertumbuhan bakteri yang menghasilkan scombrotoxin (histamin) jika dibiarkan di atas 4°C, yang dapat menyebabkan gejala keracunan.

Tanda-Tanda Sashimi Tidak Aman Dikonsumsi

Meskipun batas waktu adalah panduan yang penting, mengenali tanda-tanda kerusakan pada sashimi juga krusial. Jangan pernah konsumsi sashimi jika:

1. Bau: Sashimi segar seharusnya memiliki aroma laut yang bersih dan lembut. Jika tercium bau asam, amis yang menyengat, atau busuk, itu adalah tanda pasti untuk membuangnya.

2. Perubahan warna: Ikan mentah yang segar biasanya memiliki warna cerah dan mengkilap. Perhatikan perubahan warna menjadi kusam, keabu-abuan, atau munculnya bercak-bercak aneh. Lendir atau lapisan lengket di permukaan juga merupakan pertanda buruk.

Load More