Suara.com - Keputusan Tasya Farasya untuk mengunggah potret divorce cake setelah resmi bercerai pada 12 November 2025 langsung menggemparkan warganet.
Alih-alih membuat pernyataan panjang atau klarifikasi emosional, sang beauty content creator justru memilih cara yang tak terduga yaitu dengan memperlihatkan sebuah kue dengan tulisan simbolis yang menandai babak baru hidupnya.
Unggahan itu segera memantik perhatian pengikut sosial medianya, bukan hanya karena perceraian Tasya, tetapi karena pilihan cara merayakan perpisahan dengan kue. Itu masih belum familiar bagi masyarakat Indonesia.
Selama ini, kue identik dengan perayaan penuh sukacita seperti ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran. Namun tren budaya pop beberapa tahun terakhir menunjukkan pergeseran makna.
Kue tak lagi sekadar pelengkap kebahagiaan, tetapi juga menjadi media ekspresi untuk melewati masa-masa sulit, termasuk perceraian. Inilah yang melahirkan fenomena divorce cake, kue yang dibuat khusus untuk seseorang yang baru mengakhiri pernikahan.
Buat yang belum tahu asal usul divorce cake, simak ringkasan penjelasannya di bawah ini.
Asal-usul Divorce Cake
Divorce cake sendiri bukanlah sekadar kue berdesain unik. Ia adalah simbol transisi emosional dan psikologis.
Tren ini pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal 2000-an, ketika budaya celebration of self dan self-empowerment mulai berkembang.
Baca Juga: Maraknya Perceraian, dr. Aisah Dahlan Ungkap Pemicu dan Cara Menghindarinya
Orang-orang yang bercerai mulai merayakan kebebasan dan identitas baru mereka dengan pesta kecil, termasuk memesan kue khusus bertema “single again”.
Pada masa itu, muncul berbagai desain kue kreatif, mulai dari figur pengantin yang “terbelah”, tulisan seperti “I do, I did, I’m done”, hingga dekorasi yang menggambarkan kebangkitan diri.
Media sosial kemudian mempopulerkan tren ini lebih jauh. Kini, divorce cake telah menjadi bagian dari budaya global, hadir dalam perayaan pribadi maupun unggahan media sosial para selebritas.
Meski terlihat sederhana, divorce cake memuat makna emosional yang cukup mendalam. Misalnya sebagai bentuk penerimaan atas perubahan status.
Seperti yang diketahui, perceraian menimbulkan mix feeling. Ada sedih, lega, takut, marah, atau bahkan bahagia.
Dengan membeli atau membuat divorce cake, seseorang memberi ruang bagi dirinya untuk mengakui dan “menyelesaikan” fase tersebut. Kue menjadi simbol bahwa babak sulit itu telah dilewati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Online Lewat JMO
-
7 Sepatu Lokal Paling Mahal dengan Kualitas Import untuk Pengusaha Muda
-
Blue Origin Sukses Luncurkan Misi Mars, Gendong 2 Wahana Antariksa NASA
-
Biodata dan Agama Rully Anggi Akbar, Suami Boiyen Punya Pekerjaan Mentereng
-
7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
-
5 Sunscreen SPF 50 yang Ringan dan Cepat Meresap, Nyaman Dipakai Seharian
-
Biodata dan Agama Boiyen, Resmi Menikah dengan Rully Anggi Akbar
-
Ramalan Zodiak 15 November 2025: Intip Keberuntungan Karier, Asmara & Keuangan
-
5 Parfum Wangi Bayi untuk 'Bayi Dewasa': Segar, Lembut, dan Tahan Lama
-
Pentingnya Memilih Klinik Kecantikan yang Terpercaya: Belajar dari Kiprah Widya Esthetic Clinic