Lifestyle / Komunitas
Sabtu, 15 November 2025 | 16:27 WIB
Ilustrasi - Kapan Usia Ideal Anak Belajar Calistung? (Freepik)

Dalam perkembangan normal, kemampuan dasar ini umumnya baru matang ketika anak berusia 6 tahun. Itulah sebabnya pemerintah Indonesia tidak memasukkan calistung ke dalam kurikulum PAUD

Dengan kata lain, usia ideal anak mulai belajar calistung adalah 7 tahun, yaitu saat ia memasuki jenjang sekolah dasar dan secara perkembangan siap menerima materi tersebut.

Meski begitu, beberapa anak dapat menunjukkan perkembangan lebih cepat dari usianya. Jika ini terjadi, orangtua boleh memperkenalkan calistung lebih dini, asalkan tetap dilakukan dengan metode yang menyenangkan dan tidak memaksa.

Tanda-Tanda Anak Siap Belajar Calistung

Kesiapan anak belajar calistung biasanya muncul bertahap dan berbeda-beda. Ada yang lebih dulu tertarik membaca, sementara yang lain lebih cepat memahami konsep angka.

Anak-anak yang tertarik membaca akan menunjukkan ketertarikan pada buku. Ia juga akan antusias saat orangtua membacakan cerita. Kemudian mereka mampu menceritakan kembali pengalaman sehari-hari.

(Dok: Istimewa)

Ketika anak mulai tertarik untuk membaca, mereka juga akan memiliki perilaku membuka buku dari kiri ke kanan dan juga penasaran dengan cara membaca sebuah kata.

Sedangkan anak-anak yang siap belajar menghitung biasanya akan tertarik untuk menghitung objek dari satu sampai tiga dengan tepat. Ia juga akan memahami konsep dan benda, lalu dapat menyebutkan angka 1–10 secara berurutan.

Risiko Memaksa Anak Belajar Terlalu Dini

Jika anak belum memiliki kesiapan untuk belajar calistung, dikhawatirkan anak mengalami dampak negatif. Beberapa risiko memaksa anak belajar terlalu dini adalah seperti berikut:

1. Mental hectic

Baca Juga: Disinggung soal Perceraian Orang Tua, Anak Rachel Vennya Beri Jawaban Bijak

Anak mudah memberontak atau menolak belajar karena merasa tertekan. Ini membuat aktivitas belajar identik dengan rasa tidak nyaman.

2. Trauma belajar

Jika tekanan terus menerus terjadi, anak bisa menganggap belajar sebagai kegiatan yang menakutkan. Akibatnya, ia semakin sulit mengembangkan minat baca dan kemampuan akademik di masa depan.

3. Ketidakpercayaan diri saat dewasa

Tekanan dari orangtua maupun lingkungan sekolah dapat menyebabkan anak tumbuh dengan perasaan kurang mampu dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya sendiri.

Karena itu, para ahli sepakat jangan memaksa anak belajar calistung sebelum usia 7 tahun. Jika anak menunjukkan kesiapan lebih dini, lakukan pendekatan bermain, tanpa paksaan dan tanpa target berlebihan.

Load More