Dalam perkembangan normal, kemampuan dasar ini umumnya baru matang ketika anak berusia 6 tahun. Itulah sebabnya pemerintah Indonesia tidak memasukkan calistung ke dalam kurikulum PAUD.
Dengan kata lain, usia ideal anak mulai belajar calistung adalah 7 tahun, yaitu saat ia memasuki jenjang sekolah dasar dan secara perkembangan siap menerima materi tersebut.
Meski begitu, beberapa anak dapat menunjukkan perkembangan lebih cepat dari usianya. Jika ini terjadi, orangtua boleh memperkenalkan calistung lebih dini, asalkan tetap dilakukan dengan metode yang menyenangkan dan tidak memaksa.
Tanda-Tanda Anak Siap Belajar Calistung
Kesiapan anak belajar calistung biasanya muncul bertahap dan berbeda-beda. Ada yang lebih dulu tertarik membaca, sementara yang lain lebih cepat memahami konsep angka.
Anak-anak yang tertarik membaca akan menunjukkan ketertarikan pada buku. Ia juga akan antusias saat orangtua membacakan cerita. Kemudian mereka mampu menceritakan kembali pengalaman sehari-hari.
Ketika anak mulai tertarik untuk membaca, mereka juga akan memiliki perilaku membuka buku dari kiri ke kanan dan juga penasaran dengan cara membaca sebuah kata.
Sedangkan anak-anak yang siap belajar menghitung biasanya akan tertarik untuk menghitung objek dari satu sampai tiga dengan tepat. Ia juga akan memahami konsep dan benda, lalu dapat menyebutkan angka 1–10 secara berurutan.
Risiko Memaksa Anak Belajar Terlalu Dini
Jika anak belum memiliki kesiapan untuk belajar calistung, dikhawatirkan anak mengalami dampak negatif. Beberapa risiko memaksa anak belajar terlalu dini adalah seperti berikut:
1. Mental hectic
Baca Juga: Disinggung soal Perceraian Orang Tua, Anak Rachel Vennya Beri Jawaban Bijak
Anak mudah memberontak atau menolak belajar karena merasa tertekan. Ini membuat aktivitas belajar identik dengan rasa tidak nyaman.
2. Trauma belajar
Jika tekanan terus menerus terjadi, anak bisa menganggap belajar sebagai kegiatan yang menakutkan. Akibatnya, ia semakin sulit mengembangkan minat baca dan kemampuan akademik di masa depan.
3. Ketidakpercayaan diri saat dewasa
Tekanan dari orangtua maupun lingkungan sekolah dapat menyebabkan anak tumbuh dengan perasaan kurang mampu dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya sendiri.
Karena itu, para ahli sepakat jangan memaksa anak belajar calistung sebelum usia 7 tahun. Jika anak menunjukkan kesiapan lebih dini, lakukan pendekatan bermain, tanpa paksaan dan tanpa target berlebihan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Promo Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Tahun Baru 2026
-
4 Face Mist untuk Kulit Berminyak agar Bebas Kilap Saat Liburan Akhir Tahun
-
5 Face Mist untuk Kulit Kering Agar Tetap Glowing saat Liburan Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Spray Serum Lokal Setara DAlba, Glowing Instan Tanpa Mahal
-
50 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 yang Indah dan Bermakna
-
4 Moisturizer Terbaik Sepanjang 2025 Versi Dosen Skincare, Mana Pilihanmu?
-
Tips Makeup Tahan Lama untuk Tampil Flawless Sepanjang Malam Tahun Baru
-
7 Sepatu Hiking Lokal yang Lebih Murah dari Salomon, Mulai Rp200 Ribuan
-
Merawat Kehidupan Nelayan, Dari Keselamatan di Laut hingga Kesejahteraan Keluarga
-
Promo Akhir Tahun ZAP Clinic, Perawatan Wajah dan Tubuh Jadi Lebih Hemat