Lifestyle / Female
Selasa, 18 November 2025 | 13:31 WIB
Ilustrasi botox [Pexels]

Belakangan ini, istilah "Botox Alami" menjadi perbincangan hangat di dunia kecantikan

Dilansir dari CNN, dari video TikTok hingga berbagai platform media sosial, banyak pengguna yang mengklaim bahwa bahan-bahan alami seperti kulit pisang, biji rami, dan bahkan lemak sapi memberikan efek peremajaan kulit yang mirip dengan Botox.

Namun, seberapa efektifkah metode ini dalam merawat kulit?

Tren yang Menggugah

Salah satu sosok yang mempopulerkan tren ini adalah Kirti Tewani, seorang terapis Ayurvedic dan makeup artist asal New York. 

Dalam video viralnya, Tewani mengungkapkan bahwa kulit pisang memiliki kandungan lutein yang dapat membantu meredakan kerutan.

“Riper, lebih baik,” kata Tewani ketika memberikan saran untuk memilih pisang. 

Video tersebut telah ditonton oleh lebih dari 2,2 juta orang dan mendapatkan lebih dari 61.200 suka.

Tren ini tampak mencerminkan perubahan minat masyarakat terhadap perawatan kulit yang lebih alami, terutama setelah pandemi. 

Baca Juga: 10 Tren Bahan Skincare yang Populer Selama 2025, Vitamin C Tak Lekang Waktu

Banyak orang kini mencari alternatif yang lebih aman dan terjangkau dibandingkan dengan produk kecantikan berbasis kimia yang mahal.

Apa Itu 'Botox Alami'?

Istilah "Botox Alami" digunakan untuk menggambarkan metode perawatan kulit yang memanfaatkan bahan-bahan alami dari dapur. 

Dari yogurt dan biji rami hingga lemak sapi, pengguna mencoba berbagai bahan tersebut untuk memberikan hidrasi dan mengatasi masalah kulit seperti jerawat. 

Angka video menggunakan hashtag #NaturesBotox di TikTok sudah mencapai lebih dari 5.000 pada bulan Februari 2025, dengan kebanyakan diunggah dalam dua bulan terakhir.

Clare Hennigan, seorang analis senior di Mintel, menjelaskan bahwa tren ini menunjukkan ketertarikan yang semakin besar terhadap perawatan diri yang dilakukan sendiri. 

Biaya yang tinggi untuk perawatan profesional menjadi salah satu faktor utama, khususnya bagi generasi muda.

Cerita dari Pengguna

Tak hanya Tewani, banyak pengguna lain yang mengklaim mendapatkan hasil nyata dari penggunaan bahan ini. 

Daniela Martinez, seorang penulis asal Florida, juga mengalami hal serupa. Ia mulai menggunakan biji rami dalam rutinitas kecantikannya setelah melihat video di media sosial. 

Setiap minggu, Martinez merebus biji rami dan menggunakan hasilnya sebagai masker. "Efeknya sangat mengesankan. Kulit saya lebih bersinar, lembut, dan halus," ungkapnya.

Namun, meskipun banyak orang yang melaporkan hasil positif, tidak semua orang berpendapat demikian.

Pandangan Para Ahli

Meskipun tampak menjanjikan, banyak ahli kulit tetap skeptis terhadap manfaat jangka panjang dari metode ini. 

Muneeb Shah, seorang dermatologis asal AS, menyatakan, "Flaxseed adalah produk yang hebat untuk pencernaan, tetapi tidak terdapat bukti ilmiah yang kuat bahwa itu dapat memperbaiki kulit." 

Ia juga menegaskan bahwa Botox sebagai produk medis telah teruji dan terbukti efektif, sedangkan banyak klaim mengenai "Botox Alami" masih belum terbukti secara ilmiah.

Dija Ayodele, seorang ahli kecantikan asal Inggris, juga mencermati adanya potensi bahaya dalam penggunaan bahan-bahan alami. 

Menurutnya, bahan-bahan seperti lemon dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif jika tidak diimbangi dengan perlindungan dari sinar matahari.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tren ini menarik, tetap ada resiko yang harus dipertimbangkan.

Apa Kelebihan dan Risiko?

Salah satu daya tarik utama dari "Botox Alami" adalah aksesibilitasnya. Banyak bahan yang digunakan merupakan barang yang mudah ditemukan di dapur, dan tidak memerlukan biaya tinggi. 

Namun, risiko iritasi dari penggunaan bahan-bahan alami dan efektivitas jangka panjang menjadi perhatian yang perlu diwaspadai.

Bagi beberapa orang, eksperimen dengan resep DIY mungkin berhasil, tetapi bagi yang lain, hasilnya bisa jauh dari harapan. 

Grace May, seorang pembuat konten asal Los Angeles, mengaku mencoba lemak sapi tetapi mengalami kulit berjerawat setelah menggunakannya. 

“Saya sudah siap untuk tidak berhasil, tetapi ini lebih buruk dari yang saya bayangkan,” katanya.

Tren "Botox Alami" memang membawa angin segar dalam cara orang melihat perawatan kulit. 

Dengan populernya berbagai metode DIY, semakin banyak orang yang berusaha menerapkan pendekatan yang lebih alami dalam perawatan diri mereka. 

Namun, penting untuk tetap bijak dan memperhatikan potensi risiko yang mungkin menyertai penggunaan bahan-bahan tersebut. 

Diskusi lebih lanjut antara pengguna dan profesional medis adalah langkah-langkah yang bijaksana untuk memastikan keamanan dan efektivitas dalam rangka mencapai kulit yang sehat dan bercahaya.

Dengan banyaknya klaim yang belum terbukti dan hasil yang bervariasi, "Botox Alami" mungkin lebih dari sekadar tren itu adalah eksplorasi baru dalam dunia kecantikan yang siap menantang norma-norma yang ada.

Kontributor : Laili Nur Fajar Firdayanti

Load More