Desa Majapahit di Mojokerto, Jawa Timur, telah menjadi pusat perhatian para arkeolog dan wisatawan yang mencari jejak sejarah dari salah satu kerajaan terbesar di Indonesia.
Dilansir dari javaprivatetour, keajaiban sejarah desa yang dikenal sebagai Desa Bejijong ini menawarkan pandangan mendalam mengenai kekayaan warisan budaya Majapahit yang mendalam.
Baru-baru ini, desa tersebut menarik lebih banyak pengunjung yang ingin mengungkap rahasia yang tersembunyi di lokasi bersejarah ini.
Desa Majapahit memberikan suasana yang membawa pengunjung kembali ke masa kejayaan kerajaan tersebut, yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara.
Di sini, pengunjung disuguhkan dengan rumah-rumah bergaya kuno yang mencerminkan arsitektur Majapahit.
Dengan keberadaannya dan situs bersejarahnya, desa ini memberikan pengalaman yang menakjubkan bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang kebudayaan dan kehidupan masyarakat pada masa lalu.
Desa Bejijong, yang terletak di Kecamatan Trowulan, terkenal sebagai "Desa Majapahit" karena banyaknya sisa-sisa peninggalan kerajaan.
Pengunjung dapat melihat dinding kuno, batu-batu bersejarah, dan berbagai bangunan yang menunjukkan tanda-tanda kekuatan dan kejayaan Majapahit.
Sebuah gerbang yang megah bahkan menghiasi jalan utama yang menghubungkan Jombang dan Mojokerto, melambangkan kemegahan kerajaan yang pernah ada.
Baca Juga: Menjelajahi Masjid Ampel: Filosofi 16 Pilar hingga Pasar Bernuansa Arab
Salah satu daya tarik utama desa ini adalah Candi Brahu, sebuah candi megah yang berdiri anggun di tengah hamparan hijau.
Candi ini menjadi saksi bisu kejayaan Majapahit dan arsitekturnya yang menakjubkan mampu membawa pengunjung larut dalam suasana era kerajaan.
Pengunjung yang tiba di sana merasakan pesona yang terus terjaga sepanjang waktu, mengingatkan mereka akan kekayaan warisan budaya yang dimiliki Indonesia.
Kehadiran Desa Bejijong tidak hanya sekedar untuk menyajikan pengalaman sejarah tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan budaya dan warisan.
Meskipun dengan segala aura kuno yang melindungi daerah pemukiman, desa ini tidak terlepas dari perkembangan modern.
Jalan aspal sekarang memudahkan kendaraan melintas, menciptakan keseimbangan antara sejarah dan kenyamanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Lipstik Waterproof yang Bagus Merek Apa? Berikut 5 Rekomendasinya
-
5 Rekomendasi Bedak di Indomaret yang Anti Dempul, Bikin Kulit Halus Natural
-
30 Ucapan Hari Anak Sedunia 20 November, Tebar Energi Positif
-
5 Kulkas 2 Pintu Hemat Listrik Lengkap dengan Itung-itungan Jumlah Watt
-
5 Rekomendasi Foundation Full Coverage dan Tahan Lama untuk Wisuda
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Kandungan Salicylic Acid, Cegah Jerawat dan Penuaan di Usia 30
-
Promo Superindo Hari Ini 20 November 2025, Cek Katalog Lengkapnya Disini!
-
Sehari Harus Pakai Sunscreen Berapa Kali? Ini Saran dari Dokter agar Perlindungan Maksimal
-
5 Rekomendasi Jas Hujan Anti Bocor, Awet dan Praktis untuk Hijabers
-
8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif