Lifestyle / Komunitas
Minggu, 23 November 2025 | 08:55 WIB
Ilustrasi belanja berlebihan [freepik.com]

Faktor Pemicu Impulsive Buying

Ilustrasi belanja (Unsplash.com/Erik Mclean)

1. Emosi Sesaat

Emosi sesaat merupakan pendorong perilaku yang kuat, dan pemasar sering kali menggunakan daya tarik emosional untuk memicu pembelian impulsif.

Misalnya, iklan parfum dapat menggunakan citra dan musik yang indah untuk membangkitkan perasaan romantis dan hasrat, yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian impulsif.

2. Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial memainkan peran penting dalam pembelian impulsif, karena orang sering kali melakukan pembelian agar sesuai dengan teman sebayanya atau untuk menampilkan citra tertentu.

Pemasar dapat menggunakan bukti sosial dengan menampilkan popularitas produk atau dukungan selebritas untuk memicu pembelian impulsif.

3. Bias Kognitif

Bias kognitif adalah jalan pintas mental yang digunakan orang untuk membuat keputusan tergesa-gesa, yang seringkali mengakibatkan perilaku irasional.

Baca Juga: Apa Itu Ghost Job dan Ciri-Cirinya? Pencari Kerja Wajib Tahu!

Bias kognitif yang sering berkontribusi pada pembelian impulsif adalah efek penjangkaran, di mana konsumen memberikan bobot yang tidak proporsional pada informasi awal yang mereka dengar sebelum mengambil keputusan.

Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pemasar dengan menetapkan harga yang lebih tinggi dan kemudian memberikan diskon untuk menciptakan persepsi bahwa pembelian tersebut merupakan kesepakatan.

Cara Mengatasi

1. Buat Daftar Belanja secara Terperinci

Rencanakan pembelian Anda sebelumnya untuk berfokus pada apa yang benar-benar Anda butuhkan dan membantu Anda mematuhi anggaran.

2. Tetapkan anggaran

Load More