Lifestyle / Komunitas
Minggu, 07 Desember 2025 | 07:59 WIB
Ilustrasi komunitas keagamaan. [Freepik]
Baca 10 detik
  • Tekanan hidup makin besar sehingga banyak orang merasa stres, cemas, dan kewalahan.
  • Orang butuh ruang aman dan dukungan emosional–spiritual untuk menata ulang hidup dan memperbaiki keseimbangan.
  • Komunitas yang relevan jadi kebutuhan, terutama yang menyediakan kegiatan praktis, edukatif, dan sosial bagi semua usia.

Suara.com - Hidup di kota besar hari ini sering terasa menekan. Banyak orang berhadapan dengan pekerjaan yang menumpuk, tuntutan ekonomi, masalah keluarga, sampai kesepian yang tidak selalu bisa diceritakan. Tekanan ini membuat banyak orang mudah stres, cemas, bahkan kehilangan arah.

Di tengah ritme hidup seperti itu, dukungan emosional, spiritual, dan sosial jadi kebutuhan yang semakin mendesak. Banyak orang mencari tempat untuk sekadar berhenti sejenak, diberi ruang aman, atau mendapatkan bimbingan—baik untuk menata ulang hidup, menguatkan mental, maupun memperbaiki relasi.

Karena itu, komunitas yang bukan hanya memberikan penguatan spiritual, tapi juga menyediakan kegiatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari semakin dibutuhkan.

Ilustrasi Komunitas Menulis (Pixabay/StartupStockPhotos)

Seminar, workshop, hingga pembekalan rohani menjadi salah satu cara bagi banyak orang untuk mengatur emosi dan menemukan keseimbangan. Kegiatan sosial yang melibatkan warga sekitar pun membantu mempererat hubungan dan menumbuhkan kepedulian.

Pendidikan sejak dini juga berperan penting membentuk karakter anak-anak agar siap menghadapi tekanan hidup modern. Dengan program yang fokus pada pengembangan diri, anak-anak belajar keterampilan praktis sekaligus nilai-nilai positif yang menjadi fondasi masa depan mereka.

Media komunitas turut menjadi jembatan penting untuk menyebarkan edukasi dan informasi. Lewat media, pesan baik bisa menjangkau lebih banyak orang, menjaga komunitas tetap terhubung meski tidak selalu bertemu langsung.

YHS Church adalah salah satu komunitas yang aktif menjalankan semua aspek itu. Mereka secara rutin mengadakan ibadah, seminar, workshop, dan menyediakan layanan konseling bagi jemaat.

“Kami ingin setiap jemaat merasa didukung, baik secara spiritual maupun emosional, dalam kehidupan sehari-hari mereka,” kata Ps. Guntur Irianto, Tim Pastoral YHS Church.

Selain ibadah, berbagai pelayanan pastoral seperti doa, baptisan, konseling, sakramen perkawinan, visitasi, pelayanan duka, hingga menara doa juga disediakan.

Baca Juga: Day Night Garage Bawa Konsep Cuci Mobil dan Nongkrong Dalam Satu Atap

Departemen Wanita YHS menjadi salah satu motor kegiatan sosial YHS Church. Pada 2021, mereka mengadakan Program Vaksinasi dan Bakti Sosial, bantuan pasca gempa Mamuju, hingga Donor Darah Ramadhan bersama PMI Makassar dan Gowa.

Pada 2022, pelayanan sosial semakin diperluas melalui kegiatan Berbagi Takjil, Pengobatan Gratis, Visitasi Rumah Kanker Anak, Garage Sale, hingga Bakti Sosial Sembako Natal—semua dilakukan sebagai bentuk kasih tanpa memandang latar belakang.

Melalui YHS Charity, YHS Church juga melakukan aksi sosial lintas kota, termasuk program Makan Siang Gratis bagi penderita COVID-19 dan masyarakat terdampak PPKM, serta aksi Peduli Semeru bagi korban erupsi Gunung Semeru.

Program ini menunjukkan komitmen YHS Church dalam memberikan pertolongan langsung bagi mereka yang membutuhkan.

Selain pelayanan untuk jemaat, YHS Church juga menjangkau masyarakat umum melalui YHS Charity dan HRC Nusantara yang berfokus pada kesehatan mental. Program-program ini meliputi penyuluhan, seminar, workshop, dan KKR yang bekerja sama dengan gereja, organisasi, hingga instansi setempat.

“Kami percaya pelayanan tidak berhenti pada jemaat, tetapi harus merambah ke masyarakat luas,” ujar Ps. Maqdalena Sparringa, ketua divisi TNT YHS Church.

Load More