Suara.com - Jerawat hormonal adalah masalah kulit yang sering dialami oleh banyak wanita, terutama saat mereka mencapai usia dewasa.
Dilansir dari channelnewsasia, meskipun banyak yang berharap jerawat akan hilang setelah masa remaja, kenyataannya jerawat hormonal bisa bertahan hingga usia 30-an, 40-an, bahkan seterusnya.
Jadi, apa sebenarnya yang menyebabkan jerawat ini muncul, dan mengapa banyak wanita dewasa terus berjuang melawan masalah ini? Berikut penjelasannya.
Penyebab Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal dipicu oleh fluktuasi hormon dalam tubuh. Perubahan ini dapat terjadi akibat siklus menstruasi, kehamilan, atau bahkan proses menopause.
Dr. Lee Hwee Chyen, seorang dermatologis, menjelaskan bahwa jerawat hormonal biasanya muncul setelah masa pubertas dan cenderung terjadi pada individu berusia 25 tahun ke atas, sering disebut sebagai "acne dewasa".
Salah satu penyebab utama jerawat hormonal adalah peningkatan kadar androgen, hormon yang umumnya lebih tinggi pada pria.
Namun, wanita juga memproduksi androgen, meskipun dalam jumlah lebih rendah. Peningkatan kadar hormon ini dapat menyebabkan produksi sebum yang berlebihan, yang akhirnya menyebabkan jerawat.
Kapan Munculnya Jerawat Hormonal?
Baca Juga: 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
Jerawat hormonal sering muncul menjelang periode menstruasi, ketika kadar progesteron dan estrogen bervariasi.
Selama masa ini, sebum dalam kulit meningkat, menambah kondisi jerawat. Tidak hanya itu, jerawat ini juga dapat muncul akibat kondisi kesehatan tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau gangguan tiroid, yang dapat mengaktifkan keseimbangan hormon.
Sementara itu, gejala jerawat hormonal mirip dengan jerawat remaja, biasanya muncul di area wajah, punggung, dan dada.
Namun, jerawat hormonal lebih cenderung muncul di area dagu dan garis rahang bawah, sering kali dikenal sebagai "zona U", berbeda dengan jerawat remaja yang biasanya lebih banyak muncul di zona T (dahi, hidung, dagu).
Bedakan Jerawat Hormonal dengan Jenis Lain
Sangat penting untuk bisa membedakan jerawat hormonal dari jenis jerawat lainnya. Jerawat bakteri umumnya muncul di dahi, hidung, dan pipi akibat pertumbuhan bakteri dan peradangan di pori-pori.
Di sisi lain, jerawat jamur disebabkan oleh pertumbuhan ragi yang berlebihan dan biasanya memiliki gejala gatal.
Stres juga dapat memicu timbulnya jerawat, disebut sebagai jerawat stres. Saat mengalami stres, kadar kortisol dan androgen meningkat, yang dapat merangsang produksi sebum.
Namun, jerawat hormonal cenderung bersifat berkala, meningkat menjelang menstruasi, sementara jerawat karena stres lebih banyak terjadi dan dapat hilang seiring masa stres berlalu.
Cara Menangani Jerawat Hormonal
Mengetahui penyebab jerawat hormonal adalah langkah pertama untuk menangani masalah ini. Akhir-akhir ini, banyak wanita menemukan cara untuk mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
Di klinik, perawatan seperti medical facial dan pengelupasan kimia dapat membantu mengeksfoliasi kulit dan memperbaiki tekstur kulit.
Terapi laser juga bisa digunakan untuk mengurangi ukuran kelenjar sebaceous dan meminimalkan produksi sebum.
Bagi yang mencari perawatan di rumah, penggunaan produk yang mengandung bahan aktif seperti benzoil peroksida, asam salisilat, dan retinoid dapat membantu meminimalkan peradangan dan merangsang pertumbuhan kulit baru.
Pil kontrasepsi juga dapat menjadi pilihan untuk menyeimbangkan hormon dan mengontrol jerawat.
Spironolakton, obat yang biasa digunakan untuk menurunkan tekanan darah, juga efektif dalam mengurangi kadar androgen dan produksi sebum.
Apakah Jerawat Hormonal Akan Hilang?
Sayangnya, jerawat hormonal bisa menjadi masalah jangka panjang bagi sebagian besar wanita.
Menurut Dr. Rachel Ho, hormon adalah salah satu pemicu utama semua jenis jerawat.
Oleh karena itu, wanita mungkin terus berjuang melawan jerawat hormonal selama ada pengaruh hormonal yang mendasarinya.
Namun, ada harapan. Hormon bisa pulih, yang berarti jerawat juga bisa membaik seiring berjalannya waktu.
Bagi wanita yang mengalami gejala perimenopause, perubahan hormonal ini dapat menyebabkan peningkatan frekuensi jerawat.
Namun, perawatan yang tepat dan penanganan medis dapat membantu mengatasi dan mengurangi gejala jerawat hormonal.
Jerawat hormonal adalah tantangan yang nyata bagi banyak wanita, tidak hanya selama masa remaja tetapi juga di usia dewasa.
Fluktuasi hormon akibat berbagai faktor, seperti siklus menstruasi dan kondisi kesehatan, berkontribusi pada munculnya jerawat ini.
Namun, dengan pemahaman yang baik dan perawatan yang tepat, jerawat hormonal dapat dikelola dengan efektif.
Jika Anda mengalami jerawat hormonal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan solusi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Kontributor : Laili Nur Fajar Firdayanti
Berita Terkait
-
5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
-
5 Rekomendasi Skincare Pria Terbaik untuk Atasi Flek Hitam, Wajah Auto Bersih!
-
7 Cara Alami Menghilangkan Jerawat dengan Cepat, Ampuh dan Tanpa Efek Samping
-
6 Skincare Lokal Terbaik yang Aman dan Halal, Jadi Andalan Atasi Masalah Kulit
-
10 Rangkaian Skincare Viva untuk Kulit Bruntusan, Ampuh Bikin Wajah Mulus Lagi!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Belanja Penuh Kejutan, Mystery Box Ala Gopang Kini Lagi Hits di Indonesia
-
7 Cara Mengurangi Waktu Bermain Media Sosial Tanpa Terasa Menyiksa
-
Jajan KFC Kini Makin Mudah Pakai Paylater, Cek Caranya Biar Dapat Promo!
-
Cara Menghitung Pace Lari dan Contoh, Kamu Sudah Race atau Masih Easy Pace?
-
Mengenal Dry Brushing: Tren Kecantikan yang Mengubah Kulit Anda!
-
Dokter Estetika Korea: Kulit Sehat Jadi Tren Baru Perawatan Kecantikan, Kenapa?
-
6 Rekomendasi Body Lotion dengan Anti-Aging untuk Mencegah Tanda Penuaan
-
Tantangan Komunikasi di 2026: Semua Bisa Viral, Tapi Tidak Semua Bisa Bermakna
-
6 Pilihan Sepatu Kanky Rp200 Ribuan untuk Menunjang Aktivitas Harian
-
Apa Perbedaan Body Lotion dan Body Serum? Ini 4 Rekomendasi Produknya