- Petugas pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) viral karena mengenakan kostum Power Rangers saat mendistribusikan makanan di berbagai sekolah.
- Aksi kostumisasi ini merupakan instruksi Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan antusiasme edukasi gizi siswa penerima MBG.
- Pendekatan kreatif ini bertujuan membuat anak lebih semangat makan sayur, meski terdapat kritik mengenai potensi pemborosan.
Suara.com - Petugas pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) tiba-tiba menjadi sorotan setelah video mereka mengenakan kostum Power Rangers viral di berbagai media sosial.
Dalam rekaman yang beredar, para petugas tampak hadir di sekolah-sekolah dengan pakaian pahlawan super warna-warni, merah, biru, kuning, hijau, hingga pink disambut antusias oleh para siswa.
Mereka melambaikan tangan, mengajak anak-anak tos, dan bahkan naik turun truk berisi ratusan kotak makanan sambil tetap mempertahankan gaya ala Power Rangers.
Terlihat pula para petugas berdiri berjajar di halaman sekolah, diserbu siswa-siswi yang ingin menyentuh atau sekadar tos, hingga aksi mereka naik ke bak truk sambil menurunkan makanan dengan gerakan penuh energi.
Suasananya meriah, heboh, tapi tetap tertib, seolah Power Rangers benar-benar datang khusus untuk membawakan makanan bergizi.
Fenomena ini muncul di berbagai daerah, mulai dari Kuningan Jawa Barat, Tamalanrea Makassar, Rancabali Bandung, hingga Ngadirojo Wonogiri.
Belakangan, terungkap bahwa aksi ini bukan sekadar inisiatif iseng petugas lapangan, melainkan bagian dari instruksi langsung Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan antusiasme dan edukasi gizi kepada siswa penerima MBG.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menjelaskan bahwa ide penggunaan kostum Power Rangers ini sengaja digagas agar proses edukasi gizi terasa lebih menyenangkan dan dekat dengan dunia anak-anak.
“Kami berikan pengemudi itu kostum Power Rangers, jadi antusiasme mereka itu makin tinggi. Bilang ke siswa, besok saya akan bawa Power Rangers ke sini lagi kalau pada mau makan sayur,” ujarnya seperti dikutip ANTARA.
Baca Juga: MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
Menurut Nanik, pendekatan kreatif ini diharapkan mampu membuat anak lebih semangat mengonsumsi sayuran dan percaya bahwa makanan bergizi itu menyenangkan, bukan membosankan.
Nanik juga mengapresiasi kreativitas para kepala SPPG, akuntan, ahli gizi, mitra, hingga relawan dapur yang ikut merancang berbagai metode edukasi gizi untuk anak-anak.
Ia mencontohkan bagaimana beberapa petugas bahkan membawakan jajanan sehat, hadiah kecil, atau kejutan-kejutan lain agar anak-anak semakin tertarik untuk menyantap hidangan MBG.
“Sekali-sekali bawakan burger atau apa, tetapi dengan catatan makan sayur,” tuturnya.
Menurut Nanik, tugas SPPG kini tidak hanya sebatas menyalurkan makanan, tetapi juga berperan sebagai tenaga edukasi gizi. Mereka diminta melatih kemampuan bicara di depan publik, karena sangat penting untuk menjelaskan kandungan nutrisi dalam setiap paket makanan dan manfaatnya bagi pertumbuhan.
Ia menegaskan bahwa petugas MBG dapat menjadi “guru sementara” selama satu jam di kelas untuk memberikan pemahaman dasar mengenai makan bergizi. “Jelaskan soal pentingnya makan bergizi,” pesannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh
-
Kepedulian Lingkungan Berubah Jadi Gaya Hidup, Pasar Karbon Mulai Jadi Perbincangan
-
Apakah Tabir Surya yang Diperkaya Memang Efektif Melawan Sinar UV?
-
Tak Perlu Perawatan Mahal! Ini 9 Rahasia Awet Muda yang Bisa Dilakukan Hari Ini
-
Apa Beda Deodorant dan Antiperspiran? Ini 7 Produk Ampuh Kontrol Keringat dan Bau Badan
-
5 Foundation Anti-Aging Terbaik untuk Usia 60 Tahun ke Atas
-
Heboh Raket Padel Rp 7 Juta Dicuri, Merk Apa? Ini 7 Pilihan untuk Pro hingga Pemula
-
7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
-
6 Pilihan Toner Viva Berdasarkan Tipe Kulit Mulai Rp7 Ribuan
-
5 Bedak Padat untuk Usia 50 Tahun ke Atas yang Samarkan Garis Halus