Matamata - Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra membantah tuduhan korupsi terkait skema pembelian beras yang dinilai kontroversial. Sementara itu, aksi unjuk rasa menuntut Yingluck agar mundur dari jabatannya masih terus berlangsung.
Seperti diketahui, pada hari Selasa (18/2/2014) komisi anti korupsi Thailand mengatakan akan mendakwa Perdana Menteri Yingluck Shinawatra atas perannya dalam skema pembelian beras tersebut. Jika terbukti bersalah, Yingluck bisa dipecat dari jabatannya.
Menanggapi tuduhan tersebut, Yingluck mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah.
"Saya menegaskan kembali bahwa saya tidak bersalah dalam kasus korupsi seperti yang dituduhkan NACC (komisi anti korupsi)," tulis Yingluck di halaman resmi Facebook-nya.
Meski membantah terlibat, Yingluck bersedia bekerja sama untuk mencari kebenaran dalam kasus tersebut.
"Walaupun saya dikenai dakwaan kriminal dan terancam dipecat (dari jabatan perdana menteri), yang mana adalah harapan dari orang-orang yang ingin menggulingkan pemerintah, saya bersedia untuk bekerja sama demi mencari kebenaran," tambahnya.
Dalam skema pembelian beras tersebut, pemerintah Thailand membeli beras petani dengan harga 50 persen lebih tinggi dari harga beras dunia. Kebijakan tersebut disambut baik oleh para petani. Namun sebaliknya, kebijakan tersebut justru mengurangi ekspor dan rawan korupsi.
Sementara itu, aksi unjuk rasa masih terus digelar oleh pihak oposisi. Setelah sempat dibubarkan minggu lalu, ribuan demonstran oposisi kembali menggelar aksi di jalanan Kota Bangkok sejak Senin (17/2/2014). (BBC)
Berita Terkait
-
Duet Maut Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, Buriram United Jadi Mesin Pembantai di Liga Thailand
-
Thailand Umumkan Kabinet Baru, Siapa Saja yang Mendampingi PM Anutin Charnvirakul?
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand
-
Bangkok 'Ditelan Bumi'! Jalan di Depan Rumah Sakit Amblas Jadi Lubang 50 Meter
-
Viral Lubang Raksasa Telan Truk dan Rumah Sakit di Bangkok Thailand, MRT Terancam
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini