Suara.com - Pelaksanaan pemilu ulang di lima provinsi di Thailand berjalan dengan damai. Pemilu ini seharusnya dilaksanakan pada 2 Februari lalu. Ketika itu, pengunjuk rasa melarang 10.000 tempat pemungutan suara untuk buka. Aksi unjuk rasa itu merupakan upaya untuk menjatuhkan pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Komisi Pemilihan Umum setempat menyatakan, hasil pemilu ulang baru akan diumumkan setelah semua siuara diterima di konstituen masing-masing. Ada 120.000 orang pemilih yang terdaftar dalam 101 konstituen di lima provinsi.
“Proses pemungutan suara berjalan lancer, semua di bawah kendali dan tidak ada masalah,” kata komisioner komisi pemilihan umum, Somchai Srisutthiyakorn.
Kata dia, hanya ada satu unjuk rasa yang terjadi di tempat pemungutan suara di provinsi Rayong. Sebelum hasil akhir dari pemilu di lima provinsi ini diumumkan, Perdana Menteri Yingluck akan tetap menempati posisinya sebagai penjabat sementara dengan kekuasan yang terbatas.
Sesuai UU di Thailand, 95 persen dari 500 kursi di parlemen harus diisi untuk bisa membentuk pemerintahan baru. Partai politik oposisi yang memboikot pemilu ulang itu pada Februari lalu kalah dalam proses hukum untuk membatalkan pemilihan ulang di lima provinsi.
Pemimpin aksi unjuk rasa Suthep Thaugsuban meminta para pengunjuk rasa untuk pindah ke Taman Lumpini, tempat para pengunjuk rasa membangun tenda. Meski demikian, dia menegaskan belum menyerah melawan pemerintah setempat.
“Bagi mereka yang khawatir saya akan menyerahm jangan takut, orang tua seperti saya tidak tahu bagaimana cara untuk menyerah,” kata Suthep.
Aksi protes yang melanda Thailand telah terjadi sejak 30 November lalu dan menewaskan 20 orang di Bangkok dan tiga orang di provinsi Trat. Pengunjuk rasa meminta PM Yingluck mengundurkan diri dari jabatannya. (Reuters/AFP)
Berita Terkait
-
Duet Maut Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, Buriram United Jadi Mesin Pembantai di Liga Thailand
-
Thailand Umumkan Kabinet Baru, Siapa Saja yang Mendampingi PM Anutin Charnvirakul?
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand
-
Bangkok 'Ditelan Bumi'! Jalan di Depan Rumah Sakit Amblas Jadi Lubang 50 Meter
-
Viral Lubang Raksasa Telan Truk dan Rumah Sakit di Bangkok Thailand, MRT Terancam
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini