Suara.com - Aksi pencurian, perampasan, perampokan dan penganiayaan oleh pengendara geng sepeda motor semakin mengganas. Pelaku tak segan-segan menghajar bahkan membunuh korbannya jika melawan. Aksi mereka juga kian menyebar ke seantero kota besar di Indonesia.
Di Kota Medan misalnya, umumnya kawanan ini beraksi menjelang dini hari. Tercatat ada 15 warga yang menjadi korban keganasan geng motor saat melintas menjelang dini hari. Supriadi (24 tahun) terpaksa dirawat intensif di RS Pirngadi Medan. Pasalnya, wajah dan anggota tubuhnya dihajar belasan anggota geng motor saat melintas di Jl. Ir H Juanda. Juga sepeda motor miliknya dibawa kabur gerombolan geng motor.
Niatnya mau mengumandangkan azan Maghrib di masjid, Adnan (33), warga Pameungpeuk, Kabupaten Garut, malah ambruk disabet samurai oleh dua geng motor. Korban harus dirawat intensif di RS Dr Slamet Garut setelah mendapat puluhan jahitan. Polisi masih memburu pelaku yang kabur.
Peristiwa serupa dialami Kurniawan (17 tahun) warga Cibatu, Kabupaten Garut. Dia ambruk setelah dua anggota geng motor menebas lengan dan punggungnya menggunakan golok. Korban dirawat di rumah sakit Garut. Pelakunya juga kabur.
Aksi kawanan geng motor di Palembang juga semakin mengganas. Kali ini dengan modus tawuran, puluhan anak baru gede (ABG) melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor dengan cara kekerasan. Dalam melakukan aksinya mereka tak segan-segan menghadang, memukuli lalu merampas motor korbannya.
Aksi mereka ini terungkap setelah enam kawanan geng motor itu diamankan oleh jajaran Unit Ranmor Mapolresta Palembang. Selain mengamankan pelaku, petugas juga berhasil menyita barang bukti sepeda motor korban M Rizky Ferdiansyah (15), warga Komplek Taman Indah Kelurahan Sei Selayur, Kalidoni.
Beberapa hari belakangan ini, beredar pesan singkat yang mengimbau warga Bekasi agar berhati-hati jika keluar rumah di malam hari. Pasalnya geng motor di wilayah Bekasi kembali berulah. Demi memberikan rasa aman, kepolisian menggelar razia rutin setiap malam, agar masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas dan tidak takut akan layanan pesan singkat (sms) tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menuturkan, saat ini situasi serta kondisi di lingkungan Jatiwarna, Pondok Gede dan sekitarnya sudah kondusif dan aman.
"Setiap hari Polsek Pondok Gede dan Polres Kota Bekasi, melakukan patroli dan razia ke tempat-tempat yang diduga ada sekelompok remaja atau pengendara motor yang suka kebut-kebutan," katanya.
Keonaran yang dibuat kelompok orang yang tergabung dalam geng motor di Makassar kian meresahkan. Telah banyak warga masyarakat yang menjadi korban kekerasan, dan dirawat di rumah sakit. Para korban umumnya terkena senjata tajam, dan panah. Tak hanya itu, harta para korban pun diambil. Bahkan puluhan toko swalayan di Makassar sempat dijarah oleh kelompok ini.
Namun pihak kepolisian dan pemerintah kota dinilai tidak bisa memberantas aksi kejahatan anak-anak bermotor itu. Salah satu korban kebrutalan geng motor, Acram Mappaona Azis mengaku telah melaporkan kejadian yang menimpanya kepada polisi. Namun hingga kini kasusnya belum terungkap.
Akhirnya, Acram yang juga pengacara ini pun mengajukan gugatan terhadap Kapolda Sulselbar, Irjen (Pol) Burhanuddin Andi dan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin ke Pengadilan Negeri. Kedua pejabat itu digugat karena dinilai tidak melakukan upaya pencegahan tindak pidana kekerasan yang mengancam jiwa masyarakat.
Kekerasan dialaminya awal Februari 2014 di kala ia bersama rekannya melintas di Jl. Adhyaksa Baru, Panakukang Makassar. Acram dihadang oleh sekelompok orang bersepeda motor. Mereka langsung mengayunkan sebilah pedang ke arahnya, merampas BB dan dompet yang berisikan surat-surat penting. Pria itu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Panakukang, Makassar.
Tembak di tempat Mengganasnya aksi geng motor membuat Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti kemampuan kepolisian untuk menangani secara tegas aksi geng yang dinilai sudah sangat meresahkan warga.
Data IPW menunjukkan, sepanjang tahun 2013 Polri ternyata belum mampu memberantas aksi-aksi geng motor maupun balapan liar di seluruh wilayah Indonesia. Akibatnya, 68 orang tewas dan 45 luka-luka di tahun 2013, termasuk ada 10 polisi luka-luka akibat ditabrak anggota geng motor.
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf