Suara.com - Hingga kini, puluhan kapal dan pesawat dari berbagai negara masih mencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014). Belum diketahui pula apa yang membuat pesawat Boeing 777-200 tersebut menghilang tanpa jejak tanpa adanya panggilan darurat terlebih dahulu.
Tidak adanya kontak serta hilangnya pesawat dari radar secara tiba-tiba sangat jarang terjadi. Peristiwa ini mengingatkan pada hilangnya pesawat milik maskapai Air France pada tahun 2009 silam.
Pesawat Airbus A330 milik Air France bernomor penerbangan 447 tersebut hilang dalam perjalanan dari Rio de Janeiro menuju Paris. Tak ada sinyal panggilan darurat sebelum pesawat hilang. Pesawat membawa 228 penumpang dan awak.
Kotak hitam pesawat itu sendiri, yang berisi rekaman data penerbangan dan percakapan kokpit pesawat, baru bisa ditemukan dua tahun setelah pesawat hilang. Baru pada tahun 2012, tim penyelidik kecelakaan penerbangan Perancis (BEA) mengeluarkan hasil penyelidikannya.
BEA mengungkap bahwa salah satu instrumen vital pesawat yaitu sensor kecepatan pesawat atau pitot tube, berhenti berfungsi. Sensor kecepatan tersebut membeku saat pesawat sedang melewati badai petir.
Akibatnya, mode auto pilot pesawat pun tidak berfungsi sehingga kendali pesawat dikembalikan sepenuhnya kepada para pilot. Saat mencoba menembus turbulensi udara, pilot Air France salah mendiagnosa kondisi yang mereka hadapi. Hal itu terjadi karena pitot tube memberikan data yang tidak akurat kepada para pilot.
"Terlepas dari gejala tersebut, para kru tidak sadar kalau mereka mengalami stall dan terlambat melakukan manuver penyelamatan," bunyi laporan penyelidikan tersebut.
Ketika mode auto pilot tidak aktif, seorang ko-pilot mengangkat hidung pesawat sehingga terjadi aerodynamic stall, yang artinya kecepatan pesawat tidak cukup untuk mempertahankan gaya angkat pesawat.
Sejak munculnya peringatan stall pada pukul 2.10 dini hari, hingga pesawat hilang kontak empat menit kemudian, pilot sama sekali tidak mengirim sinyal panggilan darurat karena terlalu sibuk mengendalikan pesawat. (ABC News)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan
-
Pemerintah Diingatkan Harus Cepat Tangani Thrifting Ilegal, Telah Rugikan Negara Rp7,1 Triliun
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek