Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) belum 100 persen tepat sasaran karena ternyata masih ada pungutan liar (pungli) kepada calon penerima.
"Ya, kami mendapatkan (laporan) itu juga, ada pungli juga, meski punglinya kecil-kecil tapi tetap nggak boleh juga," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Laporan itu disampaikan oleh lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW). ICW menyebutkan pungli kepada setiap calon penerima KJP saat pendataan mencapai Rp50 ribu.
"Itu Rp50 ribu, bukan minta, tapi nyindir-nyidir. Tapi itu sama pungli juga. Yang saya denger seperti itu," katanya.
Jokowi tidak akan tinggal diam setelah mengetahui laporan ICW. Ia akan segera mengumpulkan data secara lebih lengkap dari lapangan.
"Kamu lihat kalau dari ratusan ribu (yang dapat KJP), ada yang satu dua seperti gitu (pungli) gimana sih. Yang paling penting kita perbaiki. Kita garap di lapangan," katanya.
ICW merilis temuan KJP tidak tepat sasaran, Senin (31/3/2014). Disebutkan, 19,4 persen penerima KJP tidak tepat sasaran.
Kepala Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri mengatakan sulitnya mendapatkan KJP lantaran mekanisme prosedural yang tertutup, tidak jelas dan tidak transparan di level bawah.
Menurutnya, pengelola sekolah yang mengajukan nama calon penerima KJP tidak memeriksa lagi nama-nama yang diajukan. Bahkan, ada praktik pungutan liar kepada calon penerima KJP.
"Bahkan ada beberapa warga yang harus membayar Rp50 ribu untuk mendapatkan KJP," kata Febri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus