Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke SMPN 223 Jakarta dan SDN Gedong 05 Pagi, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2014).
Tujuan blusukan kali ini untuk mengecek penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di kedua sekolah.
"Jadi KJP-nya buat apa? Ndak boleh beli HP ya, ndak boleh pulsa. Janji ya, kalau beli kita cabut (KJP)," kata Jokowi di SMPN 223.
KJP merupakan program Pemprov DKI Jakarta untuk murid sekolah. Untuk siswa SMP, jumlah KJP yang diberikan sekitar Rp200 ribu. Uang ini untuk membeli keperluan sekolah.
"Kalau beli sepeda boleh? Boleh, kalau sepeda boleh. Tapi kalau beli HP, beli pulsa ndak boleh ya," kata Jokowi.
"SMP ndak boleh pakai HP, saya SMA saja ndak pakai HP. Saya pakai HP baru selesai kuliah. Masak SMP sudah pakai HP," kata Jokowi. Mendengar itu murid pun tertawa.
"Belajar. Harus belajar keras biar nanti biar tercapai cita-citanya," tambah Jokowi.
Kemudian Jokowi menyindir murid. Dia menanyakan, kenapa di saat jam istirahat tidak ada siswa yang mengantuk. Jika demikian, berarti para siswa tidak belajar hingga larut malam.
"Saya liat tampang siswa sini pintar-pintar, tapi kok enggak ada yang ngantuk ya jam segini. Berarti belajarnya kurang, harusnya belajar itu sampai jam 22.00 WIB, pada nonton YKS ya?" kata Jokowi yang disambut tawa lagi.
Selanjutnya, Jokowi bertanya kepada seorang murid lelaki.
"Semalam belajar jam berapa?" kata Jokowi.
"Jam 19.00 sampai jam 22.00 WIB pak," kata murid.
"Bagus, tambah lagi ya," kata Jokowi.
Sebelum mengakhiri kunjungan, Jokowi meminta para murid menyampaikan sesuatu.
Seorang murid perempuan langsung mengacungkan tangan dan mengucapkan terimakasih atas kunjungan Jokowi.
Berita Terkait
-
Tiket Antrean KJP Subsidi Pasar Jaya Bermasalah? Ini Cara Daftar dan Solusinya
-
Daftar Antrean KJP Pasar Jaya Error, Ini Solusinya
-
Jadwal Pencairan KJP Pasar Jaya dan Syarat Berkas yang Wajib Dibawa
-
9 Kriteria Penerima KJP Pasar Jaya Oktober, Kader PKK dan Guru Non-ASN Dapat Jatah?
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup
-
Gak Kapok Masuk Penjara Gegara Korupsi, Eks Kades Nekat Dagang Sabu karena Alasan Nganggur