Suara.com - Pemilihan Umum Anggota Legislatif 2014 mulai memasuki masa tenang sejak Senin (7/4/2014) atau dua hari sebelum pemungutan suara pada 9 April mendatang. Tetapi di media sosial, khususnya Twitter, kampanye masih terus berlangsung. Tidak terkecuali kampanye negatif.
Seperti yang dipantau Suara.com sejak Senin pagi, tagar bernada negatif seperti #jokowitidaklayak dan #prabowotidaklayak, menjadi topik paling hangat di Twitter Indonesia. Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto, seperti diketahui, adalah calon presiden dari masing-masing Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya.
Tetapi menurut Politicawave - lembaga yang memantau percakapan di dunia maya, termasuk Twitter, Facebook, blog-blog, dan berbagai forum online - tagar #jokowitidaklayak ternyata kreasi akun-akun bodong alias bot.
"Akun-akun yang menggunakan tagar jokowitidaklayak BUKAN real netizen, karena pola buzzer seperti ini diperoleh dari sistem yang meng-generate satu keyword untuk dipostingkan dalam waktu bersamaan," tulis Politicawave dalam sebuah foto artikel yang diunggah di akun Twitter resminya.
"Menurut analisa kami hal ini tidak akan berdampak pada potential reach karena akun-akun tersebut adalah fake account, sehingga tidak bisa dianggap sebagai suara netizen yang sebenarnya," jelas Politicawave lebih lanjut.
Menurut analisis Politicawave sendiri hingga Senin pukul 15.00 petang, dunia maya masih didominasi oleh percakapan tentang Jokowi dengan angka 62,58 persen. Tidak hanya banyak, percakapan tentang Gubernur Jakarta itu juga didominasi sentimen positif hingga 46636.
Dalam website resminya Politicawave menegaskan bahwa mereka adalah lembaga independen yang tidak berafiliasi pada partai atau organisasi politik terentu. Kode algoritma yang digunakan untuk menganalisis percakapan di dunia maya juga diciptakan oleh para pakar teknologi Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?