Suara.com - Terpidana kasus pembunuhan berencana, Jhon Kei, mengikuti pencoblosan Pemilu Legislatif 2014 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 50 Kelurahan Tambakreja di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (9/4/2014).
Jhon Kei tampak berkumpul bersama narapidana lain yang hendak menggunakan hak pilihnya di TPS 50 tersebut. Namun, saat wartawan tiba di Lapas Batu, Jhon Kei telah melakukan pencoblosan.
Saat ditemui wartawan, terpidana kasus pembunuhan berencana terhadap Tan Harry Tantono alias Ayung tersebut, mengaku mendapat nomor urut 1 untuk mencoblos di TPS 50 Kelurahan Tambaknegara, Kecamatan Cilacap Selatan, yang berlokasi di Lapas Batu.
"Aku yang paling pertama mencoblos," katanya singkat sambil menunjukkan kelingking kanannya yang sudah dicelupkan ke dalam tinta.
Bahkan, Jhon Kei yang telah mengubah penampilannya dengan memotong rambutnya yang panjang itu, tampak berulang kali menunjukkan kelingkingnya ke arah kamera wartawan.
Selain Jhon Kei, terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman, juga tampak di antara narapidana yang hendak menggunakan hak suaranya di TPS 50.
"Aku sudah mencoblos tadi," kata dia yang mengenakan kaos bergaris dan celana sebatas lutut sambil menunjukkan kelingking sebelah kanannya yang telah dicelupkan ke dalam tinta.
Freddy yang saat ini memelihara jenggot itu, tampak beberapa kali melongok ke ruangan yang dijadikan sebagai TPS.
Sementara itu, sejumlah napi penghuni Lapas Batu tampak kebingungan ketika hendak menggunakan hak pilihnya. Kendati demikian, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 50 senantiasa memberikan informasi mengenai tata cara pencoblosan kepada setiap napi yang hendak mencoblos.
Salah seorang napi yang baru mencoblos, Beni (67), mengaku bingung saat hendak mencoblos karena para calon legislator dalam surat suara tidak ada yang dikenalnya.
"Saya bingung. Kami di sini juga tidak tahu berapa jumlah partainya karena tidak ada sosialisasi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026