Suara.com - Salah satu kunci bagi PDI Perjuangan untuk bisa meraih kemenangan dalam pemilu Presiden adalah mencarikan pasangan calon wakil presiden yang tepat bagi Joko Widodo.
Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengatakan, sosok Abraham Samad dinilai sebagai calon yang tepat untuk mendampingi Jokowi dalam pemilu presiden.
Said beralasan, Samad merupakan tokoh muda yang sudah tidak diragukan lagi dalam pemberantasan korupsi. Menurut dia, PDI Perjuangan harus meyakinkan parpol yang akan diajak untuk koalisi agar tidak mengajukan nama cawapres serta memilih Samad sebagai pendamping.
“Saya rasa Jokowi-Samad akan bisa mengalahkan pasangan lain dalam pilpres. Kelebihan lain Samad adalah dia non Jawa. Ini tetap harus dipertimbangkan oleh parpol bahwa faktor Jawa dan non Jawa harus tetap menjadi pegangan," kata Said kepada suara.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (12/4/2014).
Ia menambahkan, jika capres berasal dari Jawa maka cawapresnya harus dari non Jawa. Karena itu, nama Abraham Samad akan menjadi kuda hitam dalam perebutan calon wakil presiden,
Menurut dia, pasangan Jokowi-Samad punya peluang lebih besar untuk menjadi pemenang dalam pemilu Presiden nanti. Meski demikian, ada satu kekurangan Samad yaitu tidak ada dukungan dari partai politik. Ini berbeda dengan kandidat cawapres yang lain seperti Mahfud MD yang didukung Partai Kebangkitan Bangsa serta Anies Baswedan yang didukung Partai Demokrat.
Said mengatakan, prioritas utama PDI Perjuangan saat ini seharusnya mencari pasangan bagi Jokowi terlebih dahulu. Setelah itu, baru menentukan partai politik yang akan diajak untuk koalisi. Koalisi tetap diperlukan karena suara PDI Perjuangan tidak cukup untuk mengajukan capres sendiri.
Sesuai aturan, parpol harus meraih 25 persen suara nasional atau 20 persen suara di DPR agar bisa mengajukan capres sendiri. Said menambahkan, pemilu Presiden akan berjalan satu putaran apabila hanya ada dua pasangan yang akan bertarung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total