Suara.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana segera melakukan penertiban terhadap para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di jembatan penyeberangan orang (JPO).
"Kami mendapatkan banyak sekali laporan dari masyarakat mengenai keberadaan PKL di jembatan-jembatan penyeberangan yang mengganggu kenyamanan para pejalan kaki," kata Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar di Jakarta, Senin.
Terlebih, sambung dia, apabila para pedagang itu menggelar dagangannya di jembatan penyeberangan yang tersambung dengan halte busway Transjakarta.
Terkait dengan permasalahan tersebut, dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan inventarisasi data lokasi JPO yang dimanfaatkan oleh PKL maupun penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
"Oleh sebab itu, kami berharap dalam waktu dekat ini inventarisasi data-data lokasi JPO yang banyak PKL, pengemis maupun JPO rawan tindak kriminal lainnya bisa dirampungkan," ujar Akbar.
Dia memperkirakan data tersebut sudah dapat terkumpul semuanya pada pekan depan.
Selanjutnya, dia menuturkan bahwa data lokasi JPO tersebut akan diberikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI.
Lebih jauh, dia menerangkan bahwa keberadaan PKL atau pengemis di JPO telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Oleh karena itu, tindakan penertiban atau razia PKL di JPO itu nantinya tidak hanya akan dilakukan oleh Dishub saja. Akan tetapi, kami juga minta bantuan dari Satpol PP sebagai aparat penegak Perda DKI," tambah Akbar. (Antara)
Berita Terkait
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Respon Berkelas Rizky Ridho Soal Persija Digusur Borneo FC
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Aksi Draw the Line, Menuntut Keadilan Iklim dan Demokrasi
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO