Suara.com - Organisasi sosial peduli perempuan Womens Crisis Centre (WCC) Palembang, Sumatera Selatan mengkampanyekan "Stop Pernikahan Dini" bersama Badan Kependudukan Keluarga Berencana.
Langkah itu dilakukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk sekaligus mencegah terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga.
Berdasarkan data yang dihimpun aktivis WCC, pasangan muda yang berrumah tangga atau pernikahan pada usia dini sangat rentan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal itu disampaikan Ketua WCC setempat, Yeni Roslaini Izi di Palembang, Senin (28/4/2014). Yeni menjelaskan, kasus KDRT yang ditangani aktivis WCC selama ini sebagian besar perempuan yang menjadi korbannya berusia di bawah 30 tahun.
Salah satu penyebab terjadinya kasus KDRT itu, lanjut Yeni, karena perempuan dan laki-laki yang menikah dalam usia relatif muda. Mereka masih belum bisa mengendalikan emosinya dengan baik, sehingga ketika terjadi pertengkaran biasanya tidak segan-segan suami main pukul.
Yeni juga menjelaskan, tindak kekerasan tersebut biasanya terjadi berulang kali karena istri yang menjadi korban pemukulan terkesan membiarkan pasangannya melakukan tindak kejahatan itu. Selain itu, para istri juga malu dan takut melaporkan KDRT kepada aparat kepolisian, kata dia.
Dia menjelaskan, di Kota Palembang ini terdapat cukup banyak kasus KDRT namun yang terungkap di permukaan relatif sedikit. Sesuai data yang dihimpun WCC selama dua tahun terakhir setiap bulannya terdapat 5 - 12 kasus KDRT setiap bulannya menimpa perempuan di Bumi Sriwijaya ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis